Mohon tunggu...
Edric Galentino
Edric Galentino Mohon Tunggu... Freelancer - Software Engineer - Mahasiswa di Universitas Mercubuana Jakarta

Saya, Edric Galentino dengan NIM 41522110012 dari Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika, disini untuk mengerjakan kuis mata kuliah PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB dengan dosen: APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Metafora The Ring of Gyges dan Fenomena Korupsi di Indonesia

12 Juni 2024   23:46 Diperbarui: 12 Juni 2024   23:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Why: Ketika pengawasan lemah dan hukuman tidak menakutkan, individu merasa aman untuk melakukan tindakan korupsi, mirip dengan Gyges yang menggunakan cincinnya untuk bertindak tanpa rasa takut.

   How: Untuk mengatasi hal ini, diperlukan reformasi dalam sistem pengawasan dan penegakan hukum. Misalnya, memperkuat lembaga-lembaga anti-korupsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan sumber daya yang memadai dan independen. Selain itu, meningkatkan transparansi dalam pemerintahan dan sektor publik dapat mengurangi kesempatan bagi individu untuk bertindak korupsi tanpa terdeteksi.

   Contoh: Sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah yang transparan dan berbasis teknologi informasi dapat mengurangi peluang korupsi. E-procurement memungkinkan publik dan penegak hukum untuk memantau proses pengadaan secara real-time, sehingga mencegah praktik korupsi.

2. Moralitas dan Integritas Individu

   What: Moralitas dan integritas individu berperan penting dalam menentukan apakah seseorang akan terlibat dalam korupsi atau tidak.

   Why: Seseorang dengan integritas yang kuat cenderung menolak korupsi meskipun ada peluang. Sebaliknya, tanpa nilai-nilai moral yang kokoh, peluang korupsi menjadi lebih menggoda.

   How: Pendidikan karakter sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah, sangat penting. Mengintegrasikan pendidikan anti-korupsi dalam kurikulum sekolah dapat membentuk karakter anak-anak agar menjunjung tinggi integritas dan etika.

   Contoh: Program pendidikan yang mengajarkan tentang bahaya korupsi dan pentingnya integritas melalui cerita, role-playing, dan diskusi kasus nyata dapat membantu menanamkan nilai-nilai moral pada generasi muda. Selain itu, pelatihan berkelanjutan bagi pegawai negeri tentang etika dan integritas juga penting.

3. Struktur dan Budaya Organisasi

   What: Struktur dan budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku koruptif. Organisasi dengan budaya yang permisif terhadap korupsi cenderung memiliki tingkat korupsi yang lebih tinggi.

   Why: Budaya organisasi yang tidak menekankan integritas dan akuntabilitas memberi sinyal kepada anggotanya bahwa tindakan korupsi bisa diterima atau tidak akan dihukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun