1.Pengelolaan SDM mengunakan proses analisis pengembangan dan pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
2.Cara pengelolaan Talenta dalam organisasi secara efektif, perencanaan dan pengembangan suksesi di perusahaan,realisasi pengembangan diri karyawan secara maksimal dan pemanfaatan secara optimal.
3.Sebuah proses secara keselurahan mulai dari rekrutmen, penempatan sampai pengembangan dan perencanaan untuk pengembangan pegawai kearah yang lebih baik.
4.Proses dimana organisasi mengidentifikasi,mengelola dan mengembangkan orang orang nya untuk masa depan.
5.Mengelola talenta sebagai kinerja dan sebagai sesuatu yang didapat diberdayakan yang muncul baik dari prepsesi humanistik dan demografis.
Kurasi Talenta dilakukan terhadap ajang ajang prestasi talenta yang diselengarakan diluar Kemendikbudristek untuk mengindetifikasi tingkat kualitas ajang ajang tersebut.
Kurasi dilakukan terhadap peserta didik yang memperoleh penghargaan atas prestasi talentanya yang dicari dari keikutsertaan mereka dalam ajang kompetisi, ajang non kompetisi, bahkan karena repurtasinya dan berguna bagi masyarakat luas,(non ajang).
Adapun Karakter Pendukung Prestasi dalam Visi Pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia Maju, yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Bergotong royong, Berkebinekaan, dan Global.Â
Kebijakaan Pendidikan terkait karakter meliputi antara lain adalah profil Pancasila, Inklusivitas dan Kebhinekaan, Pencegaahan Kekerasan Sexsual, Pencegahan Perundungan, dan Pencegahan Intoleransi.
Pemikiran Kedepan dalam pengembangan talenta di Indonesia yaitu Bagaimana mengerakan ekosistem pendidikan agar menumbuhkan talenta dan karakter, Bagaimana mengsikronkan penumbuh kembangan karakter dengan prestasi, dan Bagaimana startegi untuk memastikan persebaran prestasi talenta di Indonesia.
Webinar Pendidikan Ke 3 (tiga) Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari beberapa element masyarakat dan pemerhati dunia pendidikan Indonesia baik dari dalam maupun luar pengurus Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB).