Samar-samar Marrie mendengar langkah berlari. Dari kejauhan dia melihat suaminya tengah memangku Seruni dengan tergesa-gesa,Marrie terkejut bukan kepalang. Pikirannya memburu ke arah Seruni yang tidak menggunakan selembar kain atau apapun.
Marrie berdiri beberapa menit melihat kejadian tersebut. Martin masih di pangkuannya. Pieter seperti tidak terkejut melihat istrinya. Dia melewati Marrie masih dalam keadaan tergesa-gesa seperti sebelumnya. Seruni terkejut, dia tidak tau harus bagaimana. Seperti semuanya sudah memang harus benar-benar terjadi.
  Marrie sakit, Seruni lah yang mengurus tanggung jawab di rumah tersebut. Pieter pergi ke Belanda untuk mengurus kepindahannya ke sana. Martin dan Ludwig saat ini menjadi urusan ibu Seruni. Beberapa hari kemudian,Saat Pieter kembali ke rumahnya. Marrie meninggal masih dalam keadaan sakit seperti sebelumnya. Pieter mengistirahatkan Marrie dengan sebuah penyesalan yang sebelumnya dia lakukan.
Setelah beberapa Minggu, Seruni berencana akan di bawa pergi ke Belanda oleh Pieter. Ibu seruni tentu tak menyetujui rencana tersebut. Tapi dengan perlahan seruni meyakinkan ibunya bahwa kepergiannya tersebut akan baik-baik saja.
Martin dan Ludwig tak di bawanya pergi ke Belanda juga. Pieter menyerahkan mereka kepada ibu Seruni untuk mengurusnya dan semua termasuk rumah itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H