Mohon tunggu...
Septya Mutiara
Septya Mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi, Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Siswa Sudah Memiliki Motivasi Belajar?

3 Januari 2022   17:00 Diperbarui: 3 Januari 2022   17:09 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Photo by MART PRODUCTION from Pexels

Oleh

Azahra Khaerunnisa, Septya Mutiara dan Laila Meiliyandrie Indah Wardani

Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana

“Setiap manusia memiliki kemampuan yang unik dalam dirinya. Kemampuan tersebut akan dieksplor dengan baik jika timbul motivasi dalam diri siswa. Motivasi belajar ini lah yang akan mendorong siswa untuk meraih prestasi dan hasil belajar yang terbaik”

-Abraham Maslow

Pentingnya Sebuah Motivasi Belajar  

Motivasi belajar merupakan salah sau faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang pelajar dalam menempuh pendidikan. Dalam setiap aktivitasnya siswa memiliki tujuan, yang mana tujuan itulah yang nantinya akan menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar. Siswa juga akan menggunakan segala hal untuk mengupayakan tercapainya impian dari siswa tersebut. 

Namun, jika seorang anak tidak mempunyai suatu motivasi belajar dalam hidupnya, maka akan sangat jelas bahwasanya anak tersebut tidak akan melaksanakan aktivitas yang berkaitan dengan belajar, akibatnya guru juga tidak akan mendapatkan keberhasilan dalam mendidik siswa juga tidak menjamin keberhasilan belajar siswanya. Hakikatnya, motivasi belajar ini akan membuat siswa untuk giat dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan memperoleh hasil yang maksimal. 

Siswa yang dalam hidupnya memiliki motivasi belajar yang tinggi, maka tingkat keberhasilannya pun juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki motivasi belajar. Dalam memberikan sebuah motivasi kepada siswa harus sangat diperhatikan karena jika terjadi kesalahan dalam menyalurkan motivasi belajar, maka akan berdampak negatif bagi pembelajaran yang kurang maksimal (Saptono, 2016).

Menurut teori Hierarki Abraham Maslow, individu perlu memenuhi kebutuhan dari tingkat dasar sebelum akhirnya mampu memenuhi kebutuhan di tingkat selanjutnya. Dalam kaitannya dengan motivasi belajar, apabila siswa mempunyai motivasi belajar, maka siwa tersebut akan mengembangkan potensi yang dimiliknya secara maksimal. 

Tercapainya seluruh kebutuhan seorang siswa dapat membangun motivasi dalam dirinya (Rachmahana, 2008). Salah satu kebutuhan berdasarkan teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow adalah kebutuhan sosial

Kebutuhan sosial merupakan salah satu tingkat kebutuhan yang dapat dipenuhi terkait hubungan siswa dengan pihak di sekitarnya yakni orang tua, guru, hingga teman sebaya dalam memberi dukungan dan relasi dalam proses pembelajaran sehingga mampu tercipta motivasi belajar (Sumantri & Ahmad, 2019).

Kebutuhan Sosial Bagi Motivasi Belajar siswa

Motivasi belajar siswa terkait erat dengan kebutuhan sosial dari lingkungan sekitarnya, terutama orang tua, guru, dan teman sebaya. Rendahnya dukungan sosial sebagai bagian dari kebutuhan sosial dari orang tua terhadap siswa akan berdampak pada penurunan motivasi belajar siswa dan mengakibatkan penurunan prestasi belajarnya pula (Winarni, et al., 2016). Sehingga, diketahui bahwa motivasi belajar siswa sangat bergantung dari dukungan sosial orang tua, guru, maupun teman sebaya. 

Dukungan sosial ini dapat berupa pemberian bantuan terhadap siswa untuk melakukan penyelesaian permasalahan dalam proses pembelajaran yang mencakup beberapa aspek, diantaranya: informasi (baik berupa nasihat atau petunjuk orang tua untuk penyelesaian masalah belajar), perhatian emosional (dengan memberikan dukungan sosial berupa kepedulian, kehangatan, empati dalam proses pembelajaran terhadap siswa sehingga anak akan merasa diyakinkan dan aman untuk melakukan penyelesaian masalah), penilaian (yakni dengan memberi penghargaan positif dan memberi dukungan untuk maju dalam proses belajar), serta memberi bantuan instrumental (berupa sarana untuk mempermudah proses pembelajaran siswa) (Winarni, et al., 2016).

Mengapa motivasi belajar dalam dinamika psikologis siswa terkait dengan dukungan sosial sebagai bagian dari kebutuhan sosial yang berasal dari orang tua, guru, dan teman sebaya? Menurut Straus dan Sayles (2002), manusia merupakan makhluk sosial yang pada dasarnya membutuhkan adanya dukungan sosial dari lingkungan sekitar terutama orang-orang terdekatnya. 

Hal ini karena lingkungan terdekatnya akan memberikan gairah positif dalam proses pembelajaran yang berlangsung lama yang mencakup keempat aspek di atas, sehingga siswa akan termotivasi dalam proses pembelajaran.

Sudahkah Siswa Termotivasi Untuk Belajar?

Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi diketahui sangat penting untuk mendukung tercapainya suatu tujuan belajar siswa. Motivasi dapat muncul dalam diri siswa jika sebelumnya sudah ada tujuan atau keinginan dalam diri siswa tersebut. 

Dapat diketahui dari berbagai informasi dan sumber penelitian, bahwasanya motivasi belajar siswa tengah mengalami penurunan, terlebih lagi di masa pandemi saat ini, dimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring atau melalui sistem online. Sehingga, perlu adanya dukungan sosial untuk memunculkan kembali semangat dan motivasi siswa dalam belajar. 

Tidak hanya guru, disini orang tua pun juga memiliki peranan yang sangat penting, terlebih orang tua sangat dekat dengan siswa. Begitu pula dukungan sosial yang berasal dari teman sebaya dalam hal saling membantu dan mendukung penyelesaian masalah proses pembelajaran secara bersama.

Wujud Kebutuhan Sosial Siswa

Wujud kebutuhan sosial yang dapat diberikan oleh guru dan orang tua ialah melalui beberapa dukungan sosial dalam memotivasi belajar siswa. 

Diantaranya dengan memberikan penguatan dalam proses pembelajaran, saling bersikap empatik dan memberi perhatian pada siswa selama proses belajar, bersikap adil, terbuka, dan berupaya menjadi pendengar yang aktif selama proses pembelajaran, serta mampu memahami mahasiswa (baik pemahaman potensi, minat, kepribadian, dan kebutuhan siswa), memberikan umpan balik yang positif dalam proses pembelajaran, menghargai pendapat yang dikemukakan oleh siswa, serta memberikan kepercayaan dan pertolongan saat proses pembelajaran berlangsung (Saptono, 2016; Mendari, 2010).

Selain itu, dalam relasinya dengan teman sebaya, dukungan sosial dapat diperoleh melalui pengembangan situasi kerja sama dan saling percaya dalam proses pembelajaran sehingga mampu tercipta hubungan yang hangat dan situasi kekeluargaan yang erat. Siswa dan teman sebaya juga dapat mengembangkan peer tutoring, diskusi kelas, beberapa organisasi yang nantinya akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kualitas dan potensi diri, memperluas relasi, mengembangkan pola pikir, dan menambah pengalaman, sehingga mampu mendukung peningkatan motivasi belajar siswa (Mendari, 2010).

Beberapa upaya dukungan sosial sangat diperlukan selama proses pembelajaran siswa agar tercipta motivasi belajar yang tinggi dan meningkatkan prestasi belajar. Motivasi dalam diri siswa perlu untuk ditanamkan karena akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Motivasi juga berpengaruh terhadap sikap dan tingkah laku siswa. Jika motivasi yang baik ada dalam diri siswa, maka sikapnya pun juga akan baik pula.

Referensi:

Mendari, A. S. (2010). Aplikasi teori hierarki kebutuhan Maslow dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Widya Warta: Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, 34(01), 82-91.

Rachmahana, R. S. 2008. Psikologi Humanistik dan Aplikasinya dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 99-114.

Saptono, Y. J. (2016). Motivasi dan Kberehasilan Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 1(1), 189 – 212.

Sumantri, B. A., & Ahmad, N. 2019. Teori Belajar Humanistik dan Implikasinya terhadap Pembelajarn Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Dasar, 3(2), 1-18.

Winarni, M., Anjariah, S., & Romas, M. Z. (2016). Motivasi belajar ditinjau dari dukungan sosial orangtua pada siswa SMA. Jurnal Psikologi, 2(1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun