Mohon tunggu...
septiya
septiya Mohon Tunggu... Administrasi - jarang nulis lebih sering mengkhayal

Penggemar pisang goreng ^^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Dua Musim

1 Juli 2015   11:39 Diperbarui: 1 Juli 2015   11:39 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kau yakin ?”

Aku mengangguk seraya tersenyum. Kau lalu mengacungkan jempol kananmu.

“Jika musim ini sudah berganti lagi, musim hujan. Mungkin kita tidak bisa melihat mereka lagi, atau paling tidak mereka tidak akan berada di sana kala itu.” Kau masih enggan melepas tatapanmu dari kedua bintang itu.

“Tapi kita masih bisa melihat pelangi, mencium aroma tanah basah. Mendengar nyanyian kodok.”  

“Sesuatu memang ada masa-nya masing-masing.”

“Iya, seperti kali ini. Ini masanya kita bisa menikmati langit malam yang cerah dengan jutaan bintang terpampang. Kita tinggal menunggu kapan masa itu akan datang saja. ”

Musim kemarau kali ini aku tak peduli akan berjalan cepat atau lambat. Dua musim terlampaui. Masih akan terus datang musim ini bergantian, ketika masanya tiba.

 _

Welcome July ^^/ 

Please be Nice 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun