Mohon tunggu...
septiya
septiya Mohon Tunggu... Administrasi - jarang nulis lebih sering mengkhayal

Penggemar pisang goreng ^^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[PDKT] Ocehmu Canduku

5 April 2015   09:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14281992722084756930

Ritme pun berubah seiring pekerjaan Fahmi yang menggila. Fahmi tidak lagi sesering dulu menelpon Putri. Hal itu tentu membuatnya melewatkan banyak cerita yang tidak bisa didengarnya. Kini hanya lewat chat mereka sering berbagi, Fahmi mencuri-curi waktu di jam kerjanya, sesekali menanyakan apa saja yang terjadi dengan Putri.

Chat dan berbicara langsung, tentu saja berbeda. Fahmi jelas merasakan itu. Namun apa daya, dia tidak bisa memaksa Putri untuk bergadang menunggunya pulang. Tidak sampai hati.

“Mi, hari ini kamu kerja sampai jam berapa? Ada yang mau aku ceritain nih.”

“Sepertinya aku lembur, Put. Aku usahain kelar cepet ya, nanti langsung deh aku telepon kamu.”

“Heemm oke deh.”

Fahmi berkali-kali melihat jam warna hitam yang melingkar di tangan kirinya. Setengah sebelas lebih sepuluh menit.

“Kenapa belum kelar juga sih ini ?” batin Fahmi

Sementara itu, Putri masih menunggu sembari mengotak atik handphone. Matanya semakin ngantuk, suasana semakin sepi.

Handphone Putri bergetar, pukul sebelas lebih satu menit.

Tidak ada jawaban. Fahmi mendial sekali lagi. Nihil – tidak ada jawaban.

“Kamu pasti sudah tidur, cerita apa yang ingin kamu bagi?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun