Mohon tunggu...
Septian NusaPraditya
Septian NusaPraditya Mohon Tunggu... Atlet - 10 September 1998

Seseorang yang terlahir dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyebab Terjadinya ISPA pada Anak-anak

23 Januari 2020   09:51 Diperbarui: 23 Januari 2020   10:12 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan andeksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah, dan pleura. 

ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan yang berlangsung selama 14 hari. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang banyak dijumpai pada balita dan anak-anak mulai dari ISPA ringan sampai berat. 

ISPA yang berat jika masuk kedalam jaringan paru-paru akan menyebabkan Pneumonia. Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak.

Menurut WHO (World Health Organization),  pada tahun 2016 13 juta anak balita di dunia meninggal setiap tahun, akibat ispa sebagian besar kematian terdapat di negara berkembang di Asia dan Afrika seperti India (48%), Indonesia (38%), Ethiopia (4,4%), Pakistan (4,3%), China (3,5%), Sudan (1,5%), dan Nepal (0,3%). 

ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian 4 juta dari 13 juta anak balita setiap tahun. Ketua Unit Kerja Koordinasi Repiratory Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menambahkan pada tahun 2016 WHO melaporkan hampir enam juta anak balita meninggal dunia dan 16 persen dari jumlah tersebut disebabkan oleh ISPA. (Putra & Wulandari, 2019)

Lingkungan adalah komponen dalam paradigma keperawatan yang mempunyai implikasi sangat luas bagi kelangsungan hidup manusia, khususnya menyangkut status kesehatan seseorang. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung pada individu, kelompok atau masyarakat, seperti lingkungan yang bersifat biologis, psikologis, sosial, cultural, spiritual, iklim, dan lain-lain. Jika keseimbangan lingkungan ini tidak dijaga dengan baik maka dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. (Mubarak, 2011).

Pencemaran udara dapat menimbulkan peradangan terhadap permukaan mukosa saluran pernapasan. Terhadap masyarakat, pencemaran udara dimasyarakat dapat berupa gas/uap dan juga partikel-partikel lainnya seperti debu. Ada/ tidak adanya pencemaran udara dapat diketahui dari hasil pengkuran berbagai parameter pencemaran yang diperiksa/diukur secara rutin oleh stasion pemantau udara diberbagai wilayah dibeberapa kota besar diindonesia. Parameter tersebut adalah CO, NO, SO2, O2, partikulat, dan HK. Perilaku dan kebiasaan akan menentukan kualitas udara disekitarnya.  (Suyono, 2010).

Hubugan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA

Lingkungan fisik rumah merupakan salah satu faktor penting yang memberikan efek besar terhadap status kesehatan penghuninya. Persyaratan kesehatan sangat diperlukan, karena pembangunan perumahan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. 

Kondisi fisik rumah yang tidak sehat menjadi salah satu pemicu terjadinya ISPA. Rumah yang dikatakan memenuhi syarat kesehatan harus memenuhi aspek -- aspek yang meliputi kepadatan hunian, jenis lantai, dinding, atap rumah, ventilasi dan pencahayaan.

Kepadatan penghuni dalam satu rumah tinggal akan memberikan pengaruh bagi penghuninya. Hal ini tidak sehat karena disamping menyebabkan kurangnya oksigen, juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, terutama ISPA akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lainnya.

Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian ISPA

Rokok merupakan salah satu zat adiktif, yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat. Kebiasaan merokok merupakan perbuatan menghisap rokok yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan dapat  memberikan kenikmatan bagi si perokok. 

Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok itu sendiri. Perokok aktif adalah seseorang yang benar-benar memiliki kebiasaan merokok. 

Merokok sudah menjadiabagian hidupnya, sehingga rasanya tak enak bila sehari saja tidak merokok. Oleh karena itu, ia akan melakukan apa pun demi mendapatkan rokok, kemudian merokok. Sedangkan perokok pasif ialah seseorang yang tidak memiliki kebiasaan merokok, namun terpaksa harus menghisap asap rokok yang dihembuskan oleh orang lain yang kebetulan ada di dekatnya. Dalam keseharian, ia tak berniat dan tak memiliki kebiasaan merokok.

Asap rokok yang dihisap, baik oleh perokok aktif maupun perokok pasif akan menyebabkan fungsi ciliary terganggu, volume lendir meningkat. Beberapa perubahan dalam mekanisme tidak akan kembali normal sebelum terbebas dari paparan asap rokok. Sehingga selama penderita ISPA masih mendapatkan paparan asap rokok, proses pertahanan tubuh terhadap infeksi tetap akan terganggu dan akan memperlama waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhannya. 

Asap rokok yang terhisap oleh anak akan mempengaruhi aktivitas siliar saluran nafas (siliar rongga hidung) dan menghambat mekanisme pertahanan lokal lain. Sehingga apabila ada kuman yang masuk melalui saluran nafas, sistem pertahanan tubuh anak tidak bekerja maksimal. Paparan asap rokok yang ditimbulkan anggota keluarga sangat mengganggu sirkulasi udara yang terus menerus dihirup oleh anggota keluarga lainnya yang tidak merokok khususnya balita -- balita.

Lingkungan Fisik Ventilasi 

Salah satu upaya pencegahan penularan ISPA kepada anggota keluarga yang lain, dapat dilakukan melalui rumah sehat. Syarat rumah sehat secara sederhana menurut meliputi ventilasi, penerangan alami dan suhu. Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi, fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan oksigen yang diperlukan oleh penghuni rumah tetap terjaga.

Kepadatan Tempat Tinggal 

Kepadatan penghuni dalam satu rumah tinggal akan memberikan pengaruh bagi penghuninya. Hal ini tidak sehat karena disamping menyebabkan kurangnya oksigen, juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, terutama ISPA akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lainnya (Notoatmodjo, 2003).

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian ISPA

Asi merupakan makanan utama bagi bayi yang bersifat alamiah. Asi mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses perkembangan dan pertumbuhan bayi serta mengandung anti bodi yang dapat membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai sumber macam penyakit. Manfaat yang dapat diberikan dari pembereian Asi Eksklusif pada bayi yaitu dapat melindungi bayi dari penyakit diare, infeksi pernapasan, kegemukan, infeksi kandung kemih, infeksi telinga dan lainnya.

Balita yang tidak diberi ASI Eksklusif lebih rentan terkena ISPA, karena dalam ASI mengandung bahan kekebalan tubuh imunoglobulin A (Ig.A) dan imunoglobulin M (Ig.M), Ig.A adalah antibodi yang berfungsi menggumpalkan dan menghancurkan kuman, sedangkan Ig.M mencegah perkembangbiakan

Virus, menetralisir racun dan jasad renik. Sehingga balita yang tidak diberi ASI Eksklusif akan terjadi ISPA dan apabila ISPA dibiarkan akan menimbulkan tingkat kesakitan yang lebih dan akan menimbulkan kematian. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan, antialergi, serta anti inflamasi. 

Anti Faktor kekebalan ASI antara lain laktoferin yang menghambat bakteri yang merugikan, lisozim dan IgA memecah dinding sel bakteri kuman enterobakteri dan kuman gram positif yang merupakan salah satu penyebab penyakit ISPA. Oleh karena itu balita yang mendapatkan ASI Ekslusif akan terhindar penyakit infeksi seperti ISPA.

sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun