Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian ISPA
Rokok merupakan salah satu zat adiktif, yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat. Kebiasaan merokok merupakan perbuatan menghisap rokok yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan dapat  memberikan kenikmatan bagi si perokok.Â
Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok itu sendiri. Perokok aktif adalah seseorang yang benar-benar memiliki kebiasaan merokok.Â
Merokok sudah menjadiabagian hidupnya, sehingga rasanya tak enak bila sehari saja tidak merokok. Oleh karena itu, ia akan melakukan apa pun demi mendapatkan rokok, kemudian merokok. Sedangkan perokok pasif ialah seseorang yang tidak memiliki kebiasaan merokok, namun terpaksa harus menghisap asap rokok yang dihembuskan oleh orang lain yang kebetulan ada di dekatnya. Dalam keseharian, ia tak berniat dan tak memiliki kebiasaan merokok.
Asap rokok yang dihisap, baik oleh perokok aktif maupun perokok pasif akan menyebabkan fungsi ciliary terganggu, volume lendir meningkat. Beberapa perubahan dalam mekanisme tidak akan kembali normal sebelum terbebas dari paparan asap rokok. Sehingga selama penderita ISPA masih mendapatkan paparan asap rokok, proses pertahanan tubuh terhadap infeksi tetap akan terganggu dan akan memperlama waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhannya.Â
Asap rokok yang terhisap oleh anak akan mempengaruhi aktivitas siliar saluran nafas (siliar rongga hidung) dan menghambat mekanisme pertahanan lokal lain. Sehingga apabila ada kuman yang masuk melalui saluran nafas, sistem pertahanan tubuh anak tidak bekerja maksimal. Paparan asap rokok yang ditimbulkan anggota keluarga sangat mengganggu sirkulasi udara yang terus menerus dihirup oleh anggota keluarga lainnya yang tidak merokok khususnya balita -- balita.
Lingkungan Fisik VentilasiÂ
Salah satu upaya pencegahan penularan ISPA kepada anggota keluarga yang lain, dapat dilakukan melalui rumah sehat. Syarat rumah sehat secara sederhana menurut meliputi ventilasi, penerangan alami dan suhu. Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi, fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan oksigen yang diperlukan oleh penghuni rumah tetap terjaga.
Kepadatan Tempat TinggalÂ
Kepadatan penghuni dalam satu rumah tinggal akan memberikan pengaruh bagi penghuninya. Hal ini tidak sehat karena disamping menyebabkan kurangnya oksigen, juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, terutama ISPA akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lainnya (Notoatmodjo, 2003).
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian ISPA