Senandung sepi
Awan-awan bersisik
Jalan menuju bulan
Kesana akukan pergi
Mengantarkan ku pada sesal abadi
Kepalaku ada ditubuhmu
Hatiku didalam dadamu
Mengapa jantungmu tak kunjung padaku?
Bibir dan nafas itu
Tak pernah menjadi milikku
Biar, biarlah begini
Rongga dada terbuka menganga
Angin menyusup kesetiap sudut
Biar angan-angan
Meleleh mengering bersama waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!