Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Sepi

18 Januari 2024   22:14 Diperbarui: 18 Januari 2024   22:19 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senandung sepi

Awan-awan bersisik

Jalan menuju bulan

Kesana akukan pergi

Mengantarkan ku pada sesal abadi

Kepalaku ada ditubuhmu

Hatiku didalam dadamu

Mengapa jantungmu tak kunjung padaku?

Bibir dan nafas itu

Tak pernah menjadi milikku

Biar, biarlah begini

Rongga dada terbuka menganga

Angin menyusup kesetiap sudut

Biar angan-angan

Meleleh mengering bersama waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun