"Kalau iman Aruna kuat, pasti semua masalah ini bisa dilalui," bisik batinnya. Ia percaya bahwa Allah tidak akan membiarkannya berjalan sendirian. Setiap kali Aruna merasa berada di ujung jalan, ia selalu menemukan kekuatan baru dalam salat dan zikir. Kesadarannya bahwa segala sesuatu yang terjadi ada dalam kuasa Allah, memberikan Aruna ketenangan yang tak ia dapatkan dari mana pun. Kini, setiap malam setelah sujud panjang, Aruna merasa sedikit lebih tenang. Meski masalah keluarganya belum terselesaikan, dan mimpinya masih terasa jauh, hatinya menjadi lebih lapang. Ia yakin bahwa dengan ilmu agama yang ia pelajari, ia akan lebih siap menghadapi setiap tantangan. Bagi Aruna, keyakinan kepada Allah adalah pondasi utama untuk meraih mimpinya, karena ia tahu bahwa di balik setiap ujian, pasti ada hikmah yang Allah persiapkan untuknya.
      Dalam doa-doanya, Aruna selalu memohon agar Allah memberikan kekuatan dan kesabaran. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menyerah, tidak hanya demi keluarganya, tapi juga untuk masa depan yang lebih baik. Dan setiap kali ia merasa lelah, ia akan kembali mengadu pada Allah, karena ia tahu, hanya di situlah tempat ia bisa melepaskan semua beban yang ia pikul.
                                                                   ***
      Meski perjalanan hidup Aruna terasa berat, dalam setiap sujud panjangnya ia selalu menguatkan hati dengan afirmasi positif yang ia ucapkan untuk dirinya sendiri. Di sela-sela tangis dan doa-doanya, Aruna sering berkata, "Aku boleh lelah, tapi aku tidak boleh menyerah apalagi putus asa. Setiap langkah ini adalah untuk masa depan yang lebih baik, untuk keluarga yang aku cintai. Jika aku berhenti sekarang, aku hanya akan kembali ke titik awal."
      Setiap kali rasa lelah dan ingin putus asa menghampiri, Aruna mengingatkan dirinya bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia. "Allah tak pernah tidur, dan setiap ujian ini adalah bentuk cinta-Nya. Aku tahu, kesulitan ini hanya sementara. Setiap cobaan adalah tangga menuju keberhasilan, dan aku harus terus menaikinya meskipun langkah ini berat."
      Tahun-tahun telah berlalu, dan perjuangan Aruna kini telah menemukan titik akhir yang baik. Dengan penuh kesabaran dan ketekunan, ia berhasil menyelesaikan kuliahnya walaupun tertatih dan tetap memenuhi kewajibannya sebagai karyawan. Ketika ia akhirnya mengenakan toga di hari kelulusan, semua kelelahan dan air mata selama ini terasa sepadan. Momen itu bukan hanya sekadar pencapaian akademik, tapi simbol dari keteguhan hatinya selama bertahun-tahun.
      Di sampingnya, ibu dan kedua kakaknya tersenyum bahagia. Kehidupan keluarga mereka pun mulai membaik. Aruna, kini memiliki pekerjaan lebih baik, mampu membantu perekonomian keluarga. Kedua kakaknya juga mulai bangkit dari keterpurukan, dan perlahan-lahan, mereka semua mampu bernapas lebih lega.
      Aruna kini tidak lagi hanya dikenal sebagai anak bungsu yang penuh perjuangan, tapi sebagai seorang perempuan yang tegar, mandiri, dan penuh iman. Meski perjalanan hidupnya penuh liku, ia selalu ingat bahwa Allah adalah penopang terkuat dalam hidupnya. Aruna berdiri di hadapan keluarganya, melihat senyum bahagia yang dulu hanya bisa ia impikan. Dalam hati, ia berbisik, "inilah jawabannya, setiap air mata dan doa-doa panjangku tidak pernah sia-sia."
      Aruna akhirnya menemukan kebahagiaan, bukan hanya karena ia berhasil mencapai mimpinya, tapi karena ia bisa memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Hidupnya mungkin penuh dengan ujian, tapi Aruna tahu, dengan keimanan yang kokoh dan usaha yang tak kenal lelah, setiap ujian akan berakhir dengan kebahagiaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI