Ayo berbakti kepada Ibu Pertiwi
Pada tembang ini kata Ibu Pertiwi yang dimaksud adalah alam. Alam digambarkan seperti seorang ibu yang memberikan cinta bagi anak-anaknya. Alam yang memberikan manusia nan, sandang bahkan rumah tempat kita bernaung dari hujan dan panas. Dia akan memberikan balasan sesuai bagaimana dia diperlukan, Â sudah sepantasnya kita berbakti pada Ibu Pertiwi.
Tembang Ketawang Ibu Pertiwi Dalam Pertanian Berkelanjutan
Sekarang mari kita telaah tembang ini dengan sudut pandang pertanian. Petani sudah menganggap alam ini sebagai tempat mereka mencari kehidupan, mereka mendapatkan nan, baju yang dipakai dan rumah yang ditinggali berasal dari alam. Mereka sadar bahwa pertanian sangat bergantung pada kondisi alam.
Namun sadarkah kita para petani bahwa kita sudah merusak alam ini, layaknya anak yang nakal kita selalu meminta dan terus meminta tanpa pernah memberikan balasan yang setimbal pada alam kita. Kita berusaha mengambil hasil maksimal dengan mengesampingkan resiko jangka panjang.
Pertanian berkelanjutan memiliki peran dalam menjaga keberlanjutan pertanian di tengah pertumbuhan populasi, perubahan iklim dan menurunnya sumber daya alam yang mendukung. Pertanian berkelanjutan menjadi salah satu langkah agar pertanian ini dapat memberikan hasil yang tidak hanya bisa dimanfaatkan saat ini namun bisa terus berlanjut di masa depan dengan memperhatikan aspek-aspek didalamnya [3].
Terdapat tiga pilar dalam pertanian berkelanjutan yaitu,
Ekonomi (Profit)
Dalam tembang digambarkan bahwa alam memberikan rezeki berupa nan dan bahan pakaian yang dapat memenuhi kebutuhan pangan serta dapat dijual. Alam memberikan keuntungan yang dapat dipakai petani untuk memenuhi kebutuhannya.
Lingkungan (Planet)