Seiring dengan ekspansi Britannia, pound sterling menjadi mata uang yang paling banyak digunakan di dunia pada saat itu.
Namun kejayaan sterling mulai melemah ketika Perang Dunia II, British Empire menghabiskan banyak sekali sumber dayanya untuk perang melawan Hitler. Belum lagi banyak negara koloninya yang berusaha untuk merdeka. Jadi meskipun pada akhirnya British Empire tetap keluar menjadi pemenang perang bersama The Allied Force, namun kekuatan ekonomi dan politiknya sudah jauh melemah.
Sepanjang Perang Dunia II tersebut, Amerika Serikat (AS) menjadi rising star. Tidak mengherankan setelah perang berakhir di tahun 1945, AS memposisikan diri sebagai negara adikuasa baru, menggantikan British Empire yang sedang compang-camping pasca perang.
Kenapa AS justru berjaya? karena secara sumber daya, AS baru jor-joran untuk perang di akhir-akhir Perang Dunia II. Tidak seperti Inggris yang terus-terusan berperang menghadapi Jerman dan sekutunya di Eropa. Selain itu AS dihuni kumpulan ahli teknologi  militer, tokoh politik, dan pengusaha besar yang sangat berpengaruh.
Di akhir masa perang tersebut, dibentuklah Bretton Woods Monetary System, yang menghubungkan nilai tukar mata uang antar negara dengan US Dollar yang dilandasi dengan kepemilikan emas. Saat itu US Dollar, mata uang AS, menjadi yang paling banyak digunakan di dunia, menggeser pound sterling.
Kenapa banyak negara bersedia menggunakan US Dollar? karena saat itu AS yang menunjukkan diri sebaga negara paling kuat hampir dalam segala aspek. AS juga menjalin hubungan dagang dan kerjasama dengan berbagai negara. Selain itu, sejak dulu hingga kini AS merupakan negara pemilik emas terbanyak di dunia, jadi USD diklaim sebagai mata uang paling bernilai.
Namun ironisnya pada tahun 1971, pemerintah AS yang dipimpin Presiden Richard Nixon mengumumkan bahwa US Dollar tidak lagi dijamin dengan emas. Lho ada apa? saat itu adalah masa AS harus mengeluarkan banyak biaya untuk ekspansi negaranya termasuk diantaranya perang Vietnam.
Banyak pihak menilai saat itu secara logika ya ketersediaan emas di AS memang sudah tidak seimbang dengan kebutuhan pencetakan uang.
Jika orang-orang dari berbagai negara ingin menukar US Dollar-nya dengan emas, ya saat itu emas di brankas AS tidak akan cukup.
Tentang Fiat Money