Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengenal Lebih Dekat Green Sukuk, Apa yang Membuatnya Laris Manis?

25 November 2022   10:35 Diperbarui: 1 Desember 2022   11:16 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rilis Kementerian Keuangan terkait penerbitan ST-009, setiap investasi Rp1 juta pada green sukuk berpotensi menurunkan emisi karbon sebanyak kurang lebih 2 ton, atau diasumsikan setara perjalanan Jakarta Bandung sebanyak 56 kali, atau menanam 200 pohon manggis.

Tentu tujuan ini juga seiring dengan prinsip syariah yang mengedepankan ethical investing. Sejatinya investasi tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga mempertimbangkan beberapa nilai seperti social, religious, dan moral values.

Sumber gambar: kemenkeu.go.id
Sumber gambar: kemenkeu.go.id

Keseriusan Indonesia dalam menghadapi dampak perubahan iklim akan menjadi titik penting bagaimana negara kita akan bergerak menjadi negara maju.

Contohnya, Indonesia diketahui memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan nikel adalah salah satu mineral penting dalam menggantikan minyak bumi sebagai sumber energi di masa depan.

Oleh karena itu pemerintah berusaha keras mewujudkan hilirisasi nikel di dalam negeri, agar kita bisa mengolah nikel di dalam negeri, tidak hanya terus-menerus ekspor bahan mentah nikel.

Jika kita berhasil bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berdaya saing, tentu menjadi negara maju bukan hanya impian.

Dengan begitu kita dan anak cucu nantinya dapat hidup lebih nyaman dan selalu memiliki mindset bersahabat dengan alam.

Sebagaimana kutipan dari Michael Frerichs, seorang politisi dari Illinois:

"The investment we make today will have a profound, lasting impact on our economy, our environment, and our quality of life for generations to come".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun