Dalam rilis Kementerian Keuangan terkait penerbitan ST-009, setiap investasi Rp1 juta pada green sukuk berpotensi menurunkan emisi karbon sebanyak kurang lebih 2 ton, atau diasumsikan setara perjalanan Jakarta Bandung sebanyak 56 kali, atau menanam 200 pohon manggis.
Tentu tujuan ini juga seiring dengan prinsip syariah yang mengedepankan ethical investing. Sejatinya investasi tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga mempertimbangkan beberapa nilai seperti social, religious, dan moral values.
Keseriusan Indonesia dalam menghadapi dampak perubahan iklim akan menjadi titik penting bagaimana negara kita akan bergerak menjadi negara maju.
Contohnya, Indonesia diketahui memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan nikel adalah salah satu mineral penting dalam menggantikan minyak bumi sebagai sumber energi di masa depan.
Oleh karena itu pemerintah berusaha keras mewujudkan hilirisasi nikel di dalam negeri, agar kita bisa mengolah nikel di dalam negeri, tidak hanya terus-menerus ekspor bahan mentah nikel.
Jika kita berhasil bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berdaya saing, tentu menjadi negara maju bukan hanya impian.
Dengan begitu kita dan anak cucu nantinya dapat hidup lebih nyaman dan selalu memiliki mindset bersahabat dengan alam.
Sebagaimana kutipan dari Michael Frerichs, seorang politisi dari Illinois:
"The investment we make today will have a profound, lasting impact on our economy, our environment, and our quality of life for generations to come".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H