Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Krisis Energi Melanda Dunia, Bagaimana Nasib Indonesia?

15 Oktober 2021   22:30 Diperbarui: 16 Oktober 2021   09:11 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eropa, China, India, dan beberapa negara maju di dunia, kini tengah dilanda krisis energi. Pulihnya aktivitas ekonomi pasca dampak pandemi tidak diimbangi ketersediaan pasokan energi, ditambah lagi cuaca ekstrem membuat banyak pembangkit listrik terganggu.

Negara-negara Eropa yang selama ini paling getol menyuarakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), kini sedang menghadapi dilema. Benua biru memang menjadi yang terdepan dalam mempromosikan penggunaan pembangkit listrik bertenaga angin dan matahari, menggantikan sumber energi berbahan baku fosil seperti batu bara dan gas alam.

Namun produktivitas EBT di Eropa kini terganggu karena terjadinya perfect storm, kondisi cuaca ekstrem yang membuat pembangkit listrik tenaga angin dan matahari, beserta storage-nya terdampak. Kondisi diperparah dengan pasokan gas alam dari Rusia yang terganggu karena urusan politik.

Jadilah benua biru terancam gelap gulita.

Pasokan energi global semakin terbatas karena dua negara penghasil batu bara terbesar yaitu China dan India mengalami gangguan produksi akibat faktor cuaca ekstrem.

Dalam sebulan terakhir ini, sekitar 60 lokasi tambang batu bara di China terpaksa ditutup karena gangguan produksi maupun curah hujan yang sangat tinggi. Kini negeri tirai bambu mau tidak mau harus melakukan pemadaman bergilir di beberapa provinsi, demi "menghemat" persediaan listrik.

Kondisi India tak kalah sulit, seperti dilaporkan CNN, data Central Electricity Authority (CEA) India menunjukkan bahwa 63 dari 135 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di India hanya memiliki pasokan batu bara untuk dua hari. Dari jumlah itu, 17 di antaranya sudah kehabisan stok. Padahal 70% lebih pembangkit listrik di India adalah PLTU.

Bahkan gangguan produksi di Eropa, China dan India ini sudah mulai menular hingga mengancam ketahanan energi Amerika Serikat yang justru kesulitan mempertahankan pasokan gas alam.

Nasib Indonesia?

Indonesia adalah negara penghasil batu bara terbesar ketiga di dunia. Secara jangka pendek, bisa dibilang negara kita seharusnya memiliki ketersediaan pasokan bahan bakar penghasil listrik yang aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun