Setelah si bayi kecil tertidur, sang ibu lalu membuka Al Qur’an kecil yang dibawanya. Malam itu, suara tadarus sang ibu mengiringi keluarga kecil itu melalui malam yang dingin..
Tidak hanya dari Jakarta, seluruh penjuru nusantara saat ini sedang menikmati musim mudik, dengan segala daya dan upaya untuk melepas kerinduan. Sejenak melepas beban, para manusia kaca ingin kembali ke kursi ruang keluarga, teras diantara pepohonan, hingga bersalam-salaman agar tak lupa dengan wajah keluarga besarnya, hehe.
Di tengah hiruk pikuk mudik kaum urban, selalu ada orang-orang hebat yang rela menahan rindu.. para polisi, tentara, pelaut, tenaga medis dan penyelamat, yang selalu dibutuhkan negara ini. Mereka bukan manusia kaca, merekalah para pejuang rindu sejati, pertemuan dengan keluarga kecilnya saja ibarat harta karun yang harus mereka raih dengan menempuh berkilo-kilo jalan, lautan bahkan langit tak berujung.
Â
Di negeri kaca, sudah kulihat ribuan senja
Tak satupun sehangat di teras sederhana
Awan yang biru, perlahan memerah, lalu berselimut gelapÂ
Rindu pun membuncah, teringat usianya semakin senjaÂ
Pulang, sambutlah pelukan paling tulus sedunia
Â
Dimanapun anda berada, mari syukuri setiap detik bersama keluarga tercinta, selamat berlebaran dan mohon maaf lahir batin :)