Mohon tunggu...
Septian Ananggadipa
Septian Ananggadipa Mohon Tunggu... Auditor - So let man observed from what he created

Pejalan kaki (septianangga7@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Balada Manusia Kaca

14 Juli 2015   22:32 Diperbarui: 14 Juli 2015   22:40 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah si bayi kecil tertidur, sang ibu lalu membuka Al Qur’an kecil yang dibawanya. Malam itu, suara tadarus sang ibu mengiringi keluarga kecil itu melalui malam yang dingin..

Tidak hanya dari Jakarta, seluruh penjuru nusantara saat ini sedang menikmati musim mudik, dengan segala daya dan upaya untuk melepas kerinduan. Sejenak melepas beban, para manusia kaca ingin kembali ke kursi ruang keluarga, teras diantara pepohonan, hingga bersalam-salaman agar tak lupa dengan wajah keluarga besarnya, hehe.

Di tengah hiruk pikuk mudik kaum urban, selalu ada orang-orang hebat yang rela menahan rindu.. para polisi, tentara, pelaut, tenaga medis dan penyelamat, yang selalu dibutuhkan negara ini. Mereka bukan manusia kaca, merekalah para pejuang rindu sejati, pertemuan dengan keluarga kecilnya saja ibarat harta karun yang harus mereka raih dengan menempuh berkilo-kilo jalan, lautan bahkan langit tak berujung.

 

Di negeri kaca, sudah kulihat ribuan senja

Tak satupun sehangat di teras sederhana

Awan yang biru, perlahan memerah, lalu berselimut gelap 

Rindu pun membuncah, teringat usianya semakin senja 

Pulang, sambutlah pelukan paling tulus sedunia

 

Dimanapun anda berada, mari syukuri setiap detik bersama keluarga tercinta, selamat berlebaran dan mohon maaf lahir batin :)

 

Septian Ananggadipa

Semarang, 14 Juli 2015

 

Sumber gambar: www.devianart.com/light_attack_by_adrielchrist-d2p6fym

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun