Mohon tunggu...
Sepi S. Boma
Sepi S. Boma Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemulung

"Berbicara tanpa menulis ibarat sejarah tanpa bukti."

Selanjutnya

Tutup

Film

Pembunuh dan Senyum Gadis Licik

19 April 2023   08:44 Diperbarui: 19 April 2023   20:12 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image screenshot dalam flim/Dok Transmedia

"Kamu benar Aldi, jangan menoleh ke belakang cukup sesekali kamu lihat foto ini untuk mengetahui apakah hari ini sudah lebih baik atau belum."

"Iya Pak, tapi apakah masih ada waktu untuk seorang mantan narapidana seperti saya ini, Pak?" Aldi menganjur pertanyaan sekali lagi.

"Selalu ada hari untuk siapapun, teruslah maju, nak." Jawab seorang petugas sosok [tetua] sesaat menyerahkan foto lama Aldi ke tangannya.

Aldi bebas temui keluarga (?)

Saking senangnya Aldi terlihat nampak begitu luar biasa. Pagi itu Aldi keluar dari penjara sambil tersenyum lebar. Sesaat kemudian bisa bertemu keluarganya.

Karena sudah lama belum merasakan belas kasih dan sayang keluarga. Kini tiba saatnya Aldi mesti bermesra, memeluk, senda gurau sama keluarga. Pijakan kaki terlalu gegas menelusuri pulang sembari bebas dari neraka dunia.

Setibanya di sana, sama sekali Aldi tidak diterima, dikeroyok dan diusir oleh warga desa dengan beragam aksi. Mereka mengatakan kami tidak mau hidup berdampingan sama seorang pembunuh seperti Aldi.

Kebebasan Aldi justru membuat warga jadi tergesah, trauma, melihatnya saja paling jengkel, menemui pasti marah dan dijuluki Aldi pembunuh

Siapa mau sama Aldi?

Seluruh warga desa justru melarang dan membatasi ruang gerak anak-anak di desa itu bakal menjauhi Aldi bahkan orang-orang tua juga hindari dan dihina.

Nama Aldi sudah menjadi sorotan dan buah bibir (pagi-malam) bagi warga di desa dimana ia tinggal. Diki adalah kakanya Aldi.

Diki sangat marah besar dan mengusir Aldi supaya tidak boleh tinggal di rumahnya. Sama sekali enggan terima seorang pembunuh itu kembali tinggal di rumahnya lagi.

Akan tetapi, sang ibu Aldi satu-satunya yang membela, bersikeras dan terus pertahankan Aldi tinggal bersama-sama keluarganya. Apapun alasannya, Aldi adalah anak kesayangan sang ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun