Kecurigaan kelak jadian selingkuhan. Nyatanya memang benar bahwa sebulan lantas berujung penyatuan badan 'seks'.
Kadang mereka berpikir kenikmatan sesaat lebih beruntung ketimbang kehidupan, kesabaran, dan keberuntungan.
Mana yang bisa dipercaya. Sungguh amat rumit menyalin mana yang benar. Apa memang teman, saudara, famili ataukah kolega?
Ya sudah percaya saja meskipun butuh waktu analisa yang benar secara kritis walau itu jebakan ataupun tipu muslihat.
Timbul dua opsi antara percaya dan/atau tidak. Segelintir orang bisa percaya tetapi tidak semuanya termasuk keluarganya.
Sebelum terbukti kebenaran, tidak mungkin mereka spontan percaya. Memang benar bahwa sesekali salah kiprah dalam penuturan sebagai manusia.
Buktinya, sering kita menipu menyelipkan dalih-dalih yang cukup meyakinkan tanpa menyadarkan diri.
Oke, saya percaya. Betul saya percaya. Jangan lagi kau nanya olak-alik. Secara kebetulan sebagian orang percaya, sebab itu bukan kepastian hakiki.
Justru kebenaran menyembunyikan di balik telapak tangan. Rasanya sudah lama menipu seseorang yang tak pantas ditipu.
Sudah lebih dari cukup menipu aku dengan kata-kata manis tanpa gula. Sudah cukup percaya kamu dengan alasan-alasan muslihat.
Bagiku tak masalah asal jangan lagi menipu orang terdekat kamu. Tipu muslihat kamu merupakan sebuah akar kepahitan yang kau tanamkan di benakku selamanya.