Mohon tunggu...
sefia kusuma
sefia kusuma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tulang Bisa Memendek, Hilang ataupun Keropos?

26 Oktober 2017   00:53 Diperbarui: 26 Oktober 2017   01:09 2316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasar pada teori evolusi Charles Darwin, manusia adalah evolusi monyet. Kita tahu bahwa manusia memiliki kemiripan dengan monyet. Manusia dan monyet sama-sama punya ekor hanya saja milik manusia tidak nampak namun hal ini dapat dibuktikan manusia punya tulang ekor dengan jumlah 4 segmen saat masih embrio kemudian saat telah dewasa tulang ekor itu bersatu sehingga hanya tinggal menjadi 1 segmen saja.

Nah, lalu mengapa ekor manusia tidak panjang dan ekor monyet panjang?  Monyet menggunakan ekornnya untuk beraktivitas sehari-hari dalam kehidupannya, tanpa ekor monyet akan kesusahan dalam hidup. Lalu alasan untuk manusia bisa kita lihat dari kedua teori yang telah diungkapkan oleh Lamarck dan Darwin. Itu memiliki kaitan dengan rudimentasi tulang ekor manusia. Tulang ekor yang kita miliki berasal dari turunan tulang ekor nenek moyang kita yang telah terudimenter. Dengan perkembangan zaman inilah kita tidak membutuhkan ekor lagi karena aktivitas manusia tidak sama dengan monyet yang perlu ekor dalam kehidupannya, karena itu ekor kita tidak lagi berkembang. Selain itu secara biologi tulang ekor kita tidak berkembang karena sel-sel pada tulang ekor manusia telah mati dan sel-sel darah putihnya mengerokoti ekor tersebut. Nah, itulah alasan ekor manusia tidak memanjang.

Seleksi alam membawa keuntungan untuk setiap individu yang memiliki organ dengan bentuk tereduksi karena ia akan menghilangkan struktur dari tubuh yang tidak penting atau tidak berguna lagi. Karena pada dasarnya organ yang tidak punya fungsi penting boros waktu untuk memberi asupan darah, zat makanan dan ruang bagi organ yang tidak punya fungsi penting. Sehingga baik juga tulang kita mengalami rudimenter daripada harus membuang waktu untuk memberi asupan bagi organ yang tak penting lagi.

Kemudian tulang manusia juga dapat keropos. Bagaimna bisa tulang keropos? Dr. Clifford dan ilmuwan lainnya meneliti alasan kenapa pada saat usia kita semakin tua tubuh kita tidak membentuk tulang yang baru. Hasil penelitian mereka menunjukkan kalau sel-sel itu berubah menjadi sel lemak yang terletak di sumsum tulang.

Pengeroposan tulang bisa terjadi karena penyerapan tulang lama lebih banyak dibanding tulang baru yang telah dihasilkan. Rata-rata manusia pada usia sekisar 50 tahun keatas (wanita ) dan usia 70 tahun keatas ( pria ) akan mulai mudah terserang penyakit osteoporosis atau pengeroposan tulang. Pada wanita, penurunan esterogen saat wanita sedang mengalami menopause adalah penyebab utama terjadi pengeroposan tulang. Sedangkan saat pria mengalami penurunan testosteron seiring dengan bertambahnya usia dapat menyebabkan pengeroposan tulang.

Jika tidak ada esterogen, wanita dapat kehilangan 20% massa tulangnya dalam kisaran waktu 5 sampai 7 tahun. Lalu Dr. Rosen mengatakan bahwa kekurangan esterogen merupakan masalah besar karena esterogen adalah hal yang paling kuat untuk mencegah pembentukan sel tulang menjadi sel lemak. Tidak semua wanita pasca menopause akan mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang.

Wanita menopause sangat rentan mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis karena pada saat menopause perubahan hormon menggangu proses pembentukan tulang secara alami dalam tubuh. Ketika wanita menopause, tingkat penurunan esterogennya sangat tinggi, padahal esterogen sangat membantu dalam mempertahankan kalsium di dalam tubuh dan mencegah agar tidak terjadi kerusakan tulang.

Kesimpulannya ketika organ sering atau aktif digunakan, maka organ tersebut akan tetap ada dan akan semakin berkembang. Sedangkan organ yang tidak berfungsi dan tidak pernah dipakai, maka lambat laun organ tersebut akan memendek ataupun hilang. Dan sebenarnya tulang ekor pada manusia juga mempunyai fungsi , yaitu fungsi sekunder salah satunya ialah untuk menjaga keseimbangan tubuh manusia. Kemudian yang lebih renta terkena penyakit pengeroposan tulang ialah wanita menopause karena esterogen dalam tubuhnya berkurang pesat dan masalahnya esterogen itulah yang membantu mencegah terjadinya sel tulang menjadi sel lemak (menimbulkan kerusakan tulang).

Tapi tenang saja pengeroposan tulang (osteoporosis) masih dapat dicegah dengan mengikuti saran seperti berikut ini,

Pertama, bagi kalian yang tidak ingin terkena osteoporosis jangan lupa bahwa mengkonsumsi Makanan Yang Mengandung Kalsium Tinggi dapat membantu mencegah terjadinya pengeroposan tulang.

Kedua, Olahraga kalau kita rajin berolahraga maka tulang kitapun sehat dan terhindar dari osteoporosis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun