"Nggak bakal suasana ini indah kalau nggak ada kamu disini.  !"
        Ningsih menatap haru Syam kemudian ia menggengam kedua telapak tangan Syam dan mengacungkannya kedepan dadanya. Seraya berkata " Syam Aku butuh waktu untuk hal itu..!"
        "Butuh waktu...?! Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menjawab kepastian cinta ini? Seminggu? Sebulan? Setahun?!"
        "Enggak Syam, Aku hanya butuh waktu 24 jam untuk menjawab semua ini. Besok temui Aku ditempat ini di jam segini !" Ujar Ningsih sambil melihat Arlojinya. " jam 4 sore " Timpalnya memastikan.
        Syam tertegun dengan ungkapan hati Ningsih.
        "Syam..! Ningsih..! pulang yuuk..! dah sore nih..!" panggil salah seorang kawannya memberi tahu. Setelah itu mereka berbondong-bondong pulang.
        Beberapa jam kemudian, malam pun tiba. Langit hitam kelam hanya terlihat milyaran bintang seolah berenang di samudra kegelapan, menggantikan keriuhan tadi siang yang melelahkan.
        Didepan masjid Syam dan Kawannya, Ikhwan Al-Karim, duduk santai usai mengaji Al-Qur'an.
        "Syam...!" kalau Aku boleh tau kamu mau masuk Universitas mana?" Tanya Ikhwan.Â
        "nggak tau ! belum kepikiran..!"
        "Emangnya apa yang sekarang kamu pikirin ?"