Mohon tunggu...
Seno Isbiyantoro
Seno Isbiyantoro Mohon Tunggu... Freelancer - freelance

Semakin ilmu ditimba, semakin dalam ilmu tergali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Landasan Filosofis, Psikologis, Teknologis, Neurosciene, dan Teori Belajar Pembelajaran

21 Agustus 2019   11:15 Diperbarui: 24 Juni 2021   08:33 3807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama makna Landasan filosofis dimaksudkan pentingnya aspek filsafat dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu, bahkan landasan filsafat ini menjadi landasan utama yang melandasi aspek-aspek lainnya. Perumusan tujuan/kompetensi dan isi/materi pembelajaran terpadu pada dasarnya bergantung pada pertimbanganpertimbangan filosofis. Pandangan filosofis yang berbeda akan mempengaruhi dan mendorong pelaksanaan pembelajaran terpadu yang berbeda pula (Hernawan, 2014). 

Kedua landasan psikologis terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi/teori belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran terpadu yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. 

Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran terpadu tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya, dengan kata lain berkenaan dengan penentuan cara/metode pembelajaran. 

Baca juga: 2 Area yang Terdapat di Neuroscience

Ketiga Landasan Teknologis menurut Putrayasa (2012), landasan teknologis ini yang sangat mempengaruhi garapan pendidikan adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). 

Mengingat perkembangan iptek sangat pesat sebagai buah dari kegiatan penelitian dalam bidang murni (pure science) dan ilmu terapan (applied science). 

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan isi kurikulum pendidikan, sedangkan kurikulum itu sendiri merupakan kumpulan pengalaman manusia yang disusun secara sistematis dan sistemik sebagai hasil atau buah karya kebudayaan umat manusia. 

Oleh sebab itu, pemilihan sebaran dan isi kurikulum dalam suatu program pendidikan pada hakikatnya merupakan penetapan isi atau ilmu yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. 

Artinya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu karakter perkembangan sosial budaya akan memberi corak dan warna bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pendidikan. 

Dengan demikian ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai-nilai yang bersumber pada pikiran dan logika, sedangkan seni bersumber pada perasaan atau estetika. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung akan menjadi isi/materi pendidikan, sedangkan secara tidak langsung membekali masyarakat dengan kemampuan untuk memecahkan masalah pendidikan yang dihadapi. 

Keempat makna Neurosaince,  Neuroscience secara sederhana adalah perkembangan ilmu biologi manusia yang bersumber dari ilmu kedokteran, yang khusus mempelajari tentang otak. Otak adalah organ yang mengatur seluruh aspek kehidupan makhluk hidup, manusia maupun binatang. 

Baca juga: Bicara Tentang Neuroscience, Bicara pula Tentang Kolaborasi dalam Pendidikan

Semua gerakan tubuh dikontrol otak. Dari kesadaran manusia makan, tidur, belajar, berpikir, berperasaan, sampai berpikiran inovatif dan menemukan segala sesuatu dimulai dari otak (Nuraisah, 2016). 

Ada enam aspek teori neuroscience pertama dari definisi, bahwa teori belajar neuroscience adalah teori belajar yang menekankan pada kinerja otak, kedua ditinjau dari belajar bahwa Informasi atau ilmu pengetahuan yang disampaikan ditentukan oleh kesiapan otak. 

Ketiga ditinjau dari komponen belajar Kemampuan otak melakukan reorganisasi dalam bentuk adanya interkoneksi baru pada saraf. Keempat metode bahwa menekankan metode kognitif, kelima ditinjau dari hasil belajar pengetahuan, sikap, dan tindakan, keenem dari aspek tokoh neouroscience, Neurosains kognitif dibuat oleh George Miller dan Michael Gazzaniga,  teori belajar dan pembelajan. 

Kelima makna teori belajar dan pembelajaran, belajar adalah Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi (Putrayasa, 2012). 

Oleh karena itu Belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang di berbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terusmenerus dengan lingkungannya. 

Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar. 

Baca juga: Positive Neuroscience untuk Memaksimalkan Kerja Otak

Pembelajaran Dimyati dan Mudjiono (1999) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain isntruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dalam UUSPN No.20 (2003) dan Permendiknas (2008) dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 

Sementara itu, Knirk dan Gustafson (1986) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi seketika, tetapi sudah melalui tahapan perancangan pembelajaran.

 Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun