Mohon tunggu...
Seno Isbiyantoro
Seno Isbiyantoro Mohon Tunggu... Freelancer - freelance

Semakin ilmu ditimba, semakin dalam ilmu tergali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Landasan Filosofis, Psikologis, Teknologis, Neurosciene, dan Teori Belajar Pembelajaran

21 Agustus 2019   11:15 Diperbarui: 24 Juni 2021   08:33 3807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat makna Neurosaince,  Neuroscience secara sederhana adalah perkembangan ilmu biologi manusia yang bersumber dari ilmu kedokteran, yang khusus mempelajari tentang otak. Otak adalah organ yang mengatur seluruh aspek kehidupan makhluk hidup, manusia maupun binatang. 

Baca juga: Bicara Tentang Neuroscience, Bicara pula Tentang Kolaborasi dalam Pendidikan

Semua gerakan tubuh dikontrol otak. Dari kesadaran manusia makan, tidur, belajar, berpikir, berperasaan, sampai berpikiran inovatif dan menemukan segala sesuatu dimulai dari otak (Nuraisah, 2016). 

Ada enam aspek teori neuroscience pertama dari definisi, bahwa teori belajar neuroscience adalah teori belajar yang menekankan pada kinerja otak, kedua ditinjau dari belajar bahwa Informasi atau ilmu pengetahuan yang disampaikan ditentukan oleh kesiapan otak. 

Ketiga ditinjau dari komponen belajar Kemampuan otak melakukan reorganisasi dalam bentuk adanya interkoneksi baru pada saraf. Keempat metode bahwa menekankan metode kognitif, kelima ditinjau dari hasil belajar pengetahuan, sikap, dan tindakan, keenem dari aspek tokoh neouroscience, Neurosains kognitif dibuat oleh George Miller dan Michael Gazzaniga,  teori belajar dan pembelajan. 

Kelima makna teori belajar dan pembelajaran, belajar adalah Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi (Putrayasa, 2012). 

Oleh karena itu Belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang di berbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terusmenerus dengan lingkungannya. 

Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar. 

Baca juga: Positive Neuroscience untuk Memaksimalkan Kerja Otak

Pembelajaran Dimyati dan Mudjiono (1999) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain isntruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dalam UUSPN No.20 (2003) dan Permendiknas (2008) dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun