Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengikut Tuhan yang Sejati

21 Juli 2023   15:10 Diperbarui: 21 Juli 2023   15:14 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun bapak,ibu sering ke gereja tetapi banyak yang masuk kantor selalu telat, sudah begitu tidak mau kerja keras hanya kerja yang ada duit saja, tidak ada duit biarkan orang lain yang kerjakan, tidak banyak kerja tetapi perjalanan dinas pingin diutamakan. Bpk, ibu selalu mengikuti arus seperti itu karena itu yang nyaman dalam kehidupan.

Banyak orang lebih suka gossip berjam-jam dari pada baca Alkitab 15 menit, apalagi saat teduh langsung ngantuk. Pada waktu baca buku porno mata langsung menyala, lebih porno, mata lebih menyala lagi tetapi pada waktu baca Alkitab  langsung mengantuk. Karena hal-hal itu lebih menyenangkan dari pada taat kepada kebenaran. Bpk, ibu tidak mau keluar dari rasa nyaman yang menyenangkan diri sendiri.

Kalau Nonton  bola kaki jam 4 pagi sangat bisa, nonton moto GP subuh sangat bisa tetapi saat teduh setengah jam dengan Tuhan sulit luar biasa, karena itulah yang menyenangkan, tidak mau keluar dari rasa nyaman. Kalau jalan-jalan bersama keluarga menyenangkan tetapi membuat ibadah atau doa bersama keluarga sulit luar biasa.

Bukankah hal ini paling banyak dilakukan orang-orang, kalau  tidak diberitahu akan kebenaran, diajar dalam kebenaran sampai matipun mereka tetap melakukan hal ini, karena itulah yang menyenangkan bagi mereka, sangat kasihan hidup mereka : Hanya mau menyenangkan diri sendiri, akhirnya ditinggalkan oleh Tuhan.

Oleh karena itu bagi bpk, ibu kalau mau ikut Tuhan harus meninggalkan rasa nyaman, harus meninggalkan kesenangan-kesenangan selama ini demi Tuhan karena Tuhanlah yang utama. Kalau tidak meninggalkan kesenangan dunia maka sampai matipun Tuhan tetap bukan yang utama dalam hidupmu.

Oleh karena itu berjanjilah rela meninggalkan segala kesenangan dunia kalau memang Tuhan tuntut untuk hal itu, rela hidup sederhana, kalau gaya hidup borju dapat menyebabkan bpk, ibu korupsi.  Itu jangan jadi penghalang untuk bpk, ibu hidup dalam kebenaran. Lebih baik punya tas yang tidak bermerek dari pada punya tas branded tapi kredit dan susah bayarnya.

Jangan sampai tetap mau menyenangkan diri, menyenangkan keinginan keluarga akhirnya ditolak oleh Tuhan karena tidak menyenangkan Tuhan, lebih baik menyenangkan Tuhan dari pada  senang pada saat ini tetapi nanti hidup menderita.

Selanjutnya pada waktu Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes memutuskan untuk mengikuti Tuhan Yesus jelas mereka tidak mengerti semua perkataan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus katakan : Mari ikutlah Aku dan kamu akan Ku jadikan penjala manusia. Mereka jelas sama sekali tidak mengerti maksud perkataan Tuhan itu. Kalau jala ikan mereka mengerti tetapi jala manusia, bagaimana caranya ?

Tetapi anehnya mereka tetap mengikuti Tuhan Yesus. Dan menariknya pada waktu Tuhan menantang mereka mari Ikutlah Aku, Alkitab tidak mencatat satu kalipun meraka bertanya  tetapi langsung mau mengikuti saja. Ini aneh, tidak mengerti, tidak bertanya tetapi langsung mengikuti saja.  

Karena sama seperti tadi dikatakan bahwa mereka menganggap bahwa Tuhan adalah nabi, maka mereka senang jika menjadi murid seorang nabi. (Ingat: Yohanes pembaptis yang adalah seorang nabi juga punya murid).

Ini sama seperti Yusuf, suami Maria. Pada waktu ia mempertimbangkan dalam hatinya untuk menceraikan Maria karena ia mengira bahwa Maria berselingkuh dengan orang lain maka malaikat Gabriel datang kepada dia dan meminta untuk mengambil Maria menjadi istrinya karena anak yang dikandung Maria berasal dari Roh Kudus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun