Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Allah Bekerja Melalui Tindakan dan Keputusan Tidak Tepat

2 Agustus 2022   17:48 Diperbarui: 2 Agustus 2022   17:51 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan ini banyak hal yang kita alami termasuk keuntungan-ketidakuntungan, keberhasilan-kegagalan,  sukacita-dukacita, dan lain sebagainya. Dan bisa jadi hal-hal itu dialami kita berdasarkan keputusan-keputusan yang tidak tepat dari pada orang lain. 

Esterpun mengalami akan hal ini, dia tidak pernah menyangka  bahwa akan ada lagi pemilihan ratu baru pada jamannya tetapi ternyata hal itu terjadi akibat dari penolakan raja terhadap keberadaan ratu Wasti.

Dalam kitab Ester pasal 1: 1-9 kita melihat raja Ahasyweros ingin memamerkan kebesaran dan kemuliaannya karena kuasanya yang besar. Ay 1 mengatakan menguasai 127 daerah sehingga ia mau membuat pesta selama 187 hari.

Ini pesta yang sangat besar, makanan dan minuman yang terbaik dan melimpah karena di lakukan oleh penguasa dunia pada jaman itu, dia penguasa dunia, daerah kekuasaannya saja dari India-Etiopia, berarti melampui dua benua yaitu Asia dan Afrika.

Dan pada hari terakhir ia meminta ratu Wasti untuk memamerkan kecantikannya kepada semua orang tetapi ternyata permintaannya itu di tolak oleh ratu Wasti. Gila, ratu bisa menolak penguasa dunia pada jaman itu walaupun itu adalah suaminya sendiri.

Kira-kira mengapa  ratu menolak permintaan dari suaminya yang adalah seorang raja ? Jelas ini adalah tindakan yang sangat berani.

Dalam Ay 5, 7, 8 sangat terlihat bahwa semua orang dalam kondisi mabuk. Ay 8 mengatakan minum tidak dengan paksa, artinya tidak di tetapkan ukuran mau minum berapa banyakpun silahkan.

Nah dalam kondisi seperti ini ratu Wasti diminta untuk mempertotonkan kecantikannya dihadapan semua orang yang telah teller "tidak waras" maka dia menolak, ia tidak mau dipertotonkan dihadapan semua pria yang telah mabuk/teller. Bagi dia merendahkan martabatnya sebagai ratu, tetapi raja tidak peduli karena iapun telah mabuk oleh anggur dan hanya ingin memuaskan keinginannya.

Kalau ini juga di minta kepada para ibu/gadis  di yang membaca cerita ini, maka untuk apa ? karena merendahkan martabat sendiri sebagi seorang istri karena semua orang telah mabuk, teller, "tidak waras" masa harus mempertontokan kecantikan kepada mereka.

Maka bagi raja penolakan wasti ini sangat merendahkan dirinya, karena ia lagi di puncak kebahagiaanya, dan ingin melengkapi kebahagiaanya dengan menunjukkan kecantikan dari permasurinya tetapi permasurinya menolak permintaanya, maka ay 12 mengatakan sangat geramlah raja dan berapi-berapi murkanya, berarti sangat marah karena merasa di rendahkan, di permalukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun