Heran banyak orang di pelayanan/gereja mau rugi : rugi materi, waktu, rela berkorban tetapi di kantor tidak mau seperti itu. Padahal Tuhan lagi mencari orang yang mau menolong kota/propinsi ini dan yang mau menolong berarti harus berani rugi.
Saya pernah kenal dengan seorang dokter, kepala puskemas rawat nginap di salah satu daerah, pada suatu saat obat Puskesmas habis, ia berbicara dengan seluruh perawat untuk membeli obat seperlunya untuk menolong pasien yang ada. Dan dia memberikan sumbangan yang paling besar.
Saya juga mengantar langsung seorang teman dari Alor yang membeli obat yang cukup banyak, dan itu sumbangan suka rela mereka karena ketidaksediaan obat  di tempat mereka merawat.
Inilah orang-orang yang punya visi, yang mau menolong kota atau bangsanya dan mereka mau rugi. Selama ini banyak orang benar yang tidak mau rugi sehingga tidak mau menolong kota atau bangsanya. Mereka hanya berpikir diri sendiri
Saya bersyukur bekerja dalam satu team dimana orang-orangnya bukan hanya takut akan Tuhan tetapi bekerja berdasarkan visi, maka mereka semua mau rugi. Ibu Inawati, mantan staf Perkantas tahun 80 an, pernah berkata :
Perkantas di pakai Tuhan begitu luar biasa bagi Indonesia, mungkin tidak ada pelayanan lain yang seperti PERKANTAS yang begitu berkembangnya, dan bukan hanya di kota-kota besar tetapi juga banyak di kota-kota kecil. di NTT saja sudah 10 kota. Mengapa bisa demikian? Â karena ada kumpulan orang-orang benar yang punya visi dan mau rugi. Dan Tuhan sekarang lagi mencari banyak orang seperti itu.
     Â
Akhirnya kita berharap di kota, propinsi dan bangsa kita semakin banyak orang seperti itu (hidup benar dan punya visi) dan itu bisa di mulai dari kita. Kalau kita menjadi orang benar dan punya visi maka Tuhan akan memakai kita untuk menolong kota, propinsi dan bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H