Kalau kita coba menghitung-menghitung, bisa kita katakan bahwa banyak orang Kristen, anak Tuhan di negeri ini. Bahkan di kota dan profinsi ini begitu banyak anak Tuhan yang mempunyai kedudukan-kedudukan yang sangat tinggi di istansinya. Sangat banyak anak Tuhan, yang memperoleh kedudukan sebagai kepala sekolah, sebagai dekan, rektor, lurah, camat, kepala dinas, DPRD bahkan banyak yang jadi bupati/walikota.
Tetapi sepertinya istansi yang di kepalai oleh mereka tidak punya kemajuan yang singnifikan, tidak ada hasil yang terlalu tinggi untuk di lihat. Apa yang terjadi ? padahal mereka adalah anak Tuhan.
Berdasarkan teks Firman Tuhan Yehezkeil 22: 30-31 ini maka dua hal yang bisa terjadi pada diri mereka yaitu  karena mereka tidak sungguh-sungguh hidup benar dan mereka tidak punya visi.
Kalau kita melihat pasal 22 ini secara keseluruhan maka kita mendapatkan suatu gambaran yang sangat mengerikan tentang Yerusalem. Karena mulai ayat 1-29 menulis tentang dosa-dosa yang sangat keji yang diperbuat bangsa itu, antara lain :
Ay 4. Menajiskan dirinya dengan menyembah Allah lain. Ini dosa yang sangat serius. Ay 11. Melakukan perbuatan mesum, dan yang sadisnya di lakukan di antara saudara dan saudari kandung. Ini perbuatan yang sangat keji. Ay 26 dan 28. Imam-imam menajiskan hal-hal yang kudus bagi Tuhan dan nabi-nabi memberikan penglihatan-penglihatan palsu. Dan ay 29, penduduknya melakukan pemerasan & penindasan terhadap orang-orang miskin (29)
Inilah kondisi bangsa itu, dan ternyata Tuhan mencari : ada, tidak ? orang yang hidup saleh untuk menolong bangsa ini, karena kalau tidak ada, maka Tuhan akan memusnahkan bangsa itu. Tetapi apa yang terjadi : Â Tuhan tidak menemukan satu orangpun yang hidup saleh, yang mau menolong bangsa itu. Sangat sayang
Dengan kata lain, walaupun hanya satu/beberapa orang yang hidup saleh, yang mau menolong bangsa itu, maka mungkin Tuhan tidak memusnahkannya. Tapi karena tidak menemukannya maka Tuhan menghancurkan akan bangsa itu. (ay 31). Sayang sekali.
Pada waktu saya merenungkan akan ayat ini, saya melihat peran kita, "orang benar" itu luar biasa besar bagi bangsa kita, hanya karena satu/beberapa orang benar maka bisa jadi Tuhan akan menolong bangsa itu, apalagi kalau ada ribuan orang benar yang ingin menolong bangsa Indonesia, maka bisa jadi akan ada damai sejahtera, ada berkat yang berlimpah-limpah bagi bangsa ini.
Ada contoh dalam Alkitab yang menunjukan akan hal ini. Karena Yusuf, orang benar bekerja di rumah potifar maka berkat Tuhan sangat melimpah bagi rumah itu, karena Yusuf selalu berhasil dalam pekerjaannya, dan setelah Yusuf menjadi penguasa maka bangsa itu tetap bisa makan dan minum walaupun terjadi kelaparan yang sangat hebat, dan bangsa-bangsa lain di sekitar Mesir pun juga tidak mati kelaparan. Jadi luar biasa pengaruh orang benar, walaupun hanya satu orang.
Pada mulanya, mungikin Yusuf hanya berpikir bahwa saya ingin hidup benar, saya ingin bekerja dengan baik, dia tidak berpikir tentang bangsa karena kondisi dia hanyalah seorang pembantu, kemudian menjadi seorang narapidana. Apakah seorang pembantu dan narapidana akan berpikir keras bagaimana menolong satu bangsa ? boro-boro yang paling utama tentu kapan saya akan keluar.
Tetapi karena dia hidup benar, maka Tuhan mengangkat dia menjadi penguasa sesuai dengan rencana-Nya. Dan Tuhan menolong Mesir dengan luar biasa karena Yusuf.
Dan kita pun harus mengakui : Bangsa Indonesia masih jaya, bisa kuat, karena pengaruh orang benar yang terus mendoakan dan menolong bangsa ini. Coba kita perhatikan bangsa-bangsa yang lain, Irak, Lybia, Afganistan, hancur-hancuran tetapi Indonesia yang merupakan muslin terbesar di dunia tetap di pelihara Tuhan, koq bisa ? jelas karena pengaruh orang benar.
Coba perhatikan contoh yang lebih kecil, misalnya : Prof Yohanes Surya. Orang yang pintar seperti dia mungkin sangat banyak di Indonesia. Tetapi bisa jadi ia satu-satunya orang yang Tuhan pakai yang bisa membuat pelajaran Fisika, Matematika menjadi pelajaran yang Gampang, Asyik dan Menyenangkan (GASING) bagi orang yang tidak menyukainya.
Maka wajar jika orang Papua yang terbelakang, yang tidak naik kelas tetapi senang belajar sehingga akhirnya bisa juara nasional. Jadi Tuhan mau pakai orang benar, dan berkat-Nya melimpah kepada bangsa ini, melalui bidang pendidikan karena ada orang seperti Yohanes Surya.
Tuhan ingin memakai orang benar untuk menolong bangsa ini, Tuhan lagi mencari orang benar. Firman Tuhan katakan : Tuhan mencari orang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri, supaya jangan kumusnahkan. Berarti kalau tidak ada orang benar yang mempertahankan negeri ini maka Tuhan akan memusnahkan bangsa atau kota ini.
 Jadi kalau hanya ada orang pintar, orang kaya, itu hal yang biasa, tetapi kalau ada orang benar itu hal yang sangat luar biasa, karena kalau ada orang benar yang berdoa, yang ingin menolong bangsa maka yang bekerja bukan hanya dirinya tetapi Tuhan yang bekerja maka hasilnya luar biasa. Tetapi kalau hanya orang pintar saja, orang kaya saja yang bekerja tetap ada hasil tetapi hasilnya kalah  jauh kalau Tuhan yang bekerja.
Saya ingat pada waktu Nebukadnezar bermimpi, di sangat gelisah akan mimpinya, dari pagi sampai malam dia terus berpikir-terus berpikir tentang mimpinya, tetapi tidak memahminya artinya.
Akhirnya dia sadar, oh iya saya punya begitu banyak orang pintar di negaraku maka saya akan memanggil mereka untuk menafsirkan mimpi saya. Tetapi pada waktu mereka datang, dia sadar bahwa mereka bisa menipu dirinya dengan menafsirkan hal yang tidak sebenarnya.
Maka ia katakan kepada mereka : kamu harus menceritakan mimpiku sekaligus artinya. Mereka katakan tidak bisa, di mana-mana tidak bisa seperti itu. Maka Nebukadnezar katakan kepada mereka, kalau kamu  tidak bisa menceritakan mimpiku dan artinya maka kamu semua akan di potong kepalanya. Maka sekarang yang gelisah bukan  hanya Nebukadnesar  tetapi semua orang pintar di Babel pun gelisah.
Pada waktu Daniel mendengar akan hal itu, maka ia menghadap raja dan setelah berbincang dengan raja, ia minta waktu agar bisa menceritkan mimpi dan artinya. Pada waktu dia pulang maka dia cepat-cepat bertemu dengan Misael dan Azarya, dia katakan berdoa sungguh-sungguh agar Tuhan menolong kita sehingga kita tidak di potong oleh Nebukadnezar tetapi bisa menceritakan mimpi dan artinya sekaligus. Dan akhirnya terjadi mukjizat, Daniel lah satu-satunya orang yang bisa meceritakan mimpi dan artinya sekaligus.
Kenapa Daniel bisa seperti itu ? karena dia bukan hanya orang pintar, tetapi orang benar. Jadi yang pintar belum tentu bisa menolong tetapi hanya orang benar saja yang bisa menolong sampai pada titik puncaknya karena ada Tuhan.
Jika kita membayangkan kalau Yusuf itu hanya pintar tetapi tidak hidup benar maka hasilnya tidak seperti itu. Juga hal yang lain : Goliat itu raksasa, sangat kuat  tetapi bisa kalah dengan Daud yang bukan prajurit dan masih muda. Karena Daud datang dengan nama Tuhan maka hasilnya jauh lebih luar biasa.
Kalau Yohanes Surya hanya pintar saja, bisa saja mendapatkan emas olimpiade tetapi belum tentu ratusan emas bisa di dapat, dan juga belum tentu orang yang tidak menyukai Fisika, Matematika sangat menyukai pelajaran itu, dan belum tentu juga orang papua yang tidak naik kelas bisa dapat medali olimpiade.
Tuhan lagi mencari orang benar, kalau ada orang benar di keluarga kita, Dia ingin menolong keluarga kita, Tuhan lagi mencari orang benar yang ingin menolong sekolah, kampus, istansinya, kalau ada orang seperti itu, maka Dia ingin memakai untuk menolong sekolah, kampus, istansinya.
Tuhan lagi mencari orang benar yang ingin menolong kota, propinsi dan bangsa ini, dan kalau Ia menemukannya maka Ia ingin memakai untuk menolong kota, propinsi dan bangsa kita.
Bisa jadi yang selama ini terjadi kita hanya orang Kristen tetapi tidak sungguh-sungguh hidup benar sehingga tidak ada kemajuan, tidak ada berkat Tuhan dalam di institusi di mana kita bekerja, kita adalah orang Kristen yang terus hidup dalam dosa sehingga Tuhan tidak memakai kita untuk menjadi berkat yang begitu luas bagi institusi kita.
Kita bersyukur pernah ada pemimpin yang menunjukkan dirinya adalah orang benar, di Jakarta, Dan Jakarta mengalami kemajuan yang luar biasa walaupun dalam waktu yang singkat, dan mungkin inilah masa keemasannya, karena ada pemimpin yang benar yang berani menantang Preman tanah abang, pengusa PRJ, dan kemalasan birokrasi.
Maka maukah kita semua  terus hidup dalam kebenaran, punya suatu keinginan untuk menolong kota ini, maka saya yakin kalau kita semua mau lakukan itu, maka akan ada perubahan yayng signifgikan karena kita tidak bekerja sendiri, tetapi Tuhan yang bekerja melalui kita.
Hal yang kedua, yang selama ini juga terjadi banyak orang benar tetapi tidak punya visi yang besar untuk menolong kota atau bangsa ini tetapi hanya  bekerja untuk bisa hidup, kalaupun jadi berkat yang biasa-biasa saja, tidak perlu berpikir keras untuk memajukan kota.
Orang-orang seperti ini sangat banyak. Mereka ikut persekutuan hanya dengan tujuan Tuhan menolong hidup mereka, mereka ikut kebaktian dengan tujuan Tuhan memberkati hidup mereka. Maka walaupun mereka banyak jadi dosen, jadi guru, banyak di birokrat tetapi istansi itu tidak maju-maju, karena mereka hanya berpikir tentang diri sendiri. Tidak punya visi yang kuat untuk menolong kota atau bangsa ini.
Padahal Firman Tuhan katakan : Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu, berarti kalau di lihat dari konteksnya bahwa orang itu bukan hanya hidup benar tetapi punya visi yang besar untuk mempertahankan negeri ini. Nah inilah yang kurang karena banyak orang benar tetapi dirinya yang utama.
Banyak kan orang benar di birokrat tetapi kenapa tidak maju-maju karena tidak punya visi, hanya berpikir diri sendiri, tidak ingin memajukan kantor  tidak punya keinginan untuk menghasilkan suatu karya yang besar untuk menolong istansinya, tidak mau rugi/berkorban.
Heran banyak orang di pelayanan/gereja mau rugi : rugi materi, waktu, rela berkorban tetapi di kantor tidak mau seperti itu. Padahal Tuhan lagi mencari orang yang mau menolong kota/propinsi ini dan yang mau menolong berarti harus berani rugi.
Saya pernah kenal dengan seorang dokter, kepala puskemas rawat nginap di salah satu daerah, pada suatu saat obat Puskesmas habis, ia berbicara dengan seluruh perawat untuk membeli obat seperlunya untuk menolong pasien yang ada. Dan dia memberikan sumbangan yang paling besar.
Saya juga mengantar langsung seorang teman dari Alor yang membeli obat yang cukup banyak, dan itu sumbangan suka rela mereka karena ketidaksediaan obat  di tempat mereka merawat.
Inilah orang-orang yang punya visi, yang mau menolong kota atau bangsanya dan mereka mau rugi. Selama ini banyak orang benar yang tidak mau rugi sehingga tidak mau menolong kota atau bangsanya. Mereka hanya berpikir diri sendiri
Saya bersyukur bekerja dalam satu team dimana orang-orangnya bukan hanya takut akan Tuhan tetapi bekerja berdasarkan visi, maka mereka semua mau rugi. Ibu Inawati, mantan staf Perkantas tahun 80 an, pernah berkata :
Perkantas di pakai Tuhan begitu luar biasa bagi Indonesia, mungkin tidak ada pelayanan lain yang seperti PERKANTAS yang begitu berkembangnya, dan bukan hanya di kota-kota besar tetapi juga banyak di kota-kota kecil. di NTT saja sudah 10 kota. Mengapa bisa demikian? Â karena ada kumpulan orang-orang benar yang punya visi dan mau rugi. Dan Tuhan sekarang lagi mencari banyak orang seperti itu.
     Â
Akhirnya kita berharap di kota, propinsi dan bangsa kita semakin banyak orang seperti itu (hidup benar dan punya visi) dan itu bisa di mulai dari kita. Kalau kita menjadi orang benar dan punya visi maka Tuhan akan memakai kita untuk menolong kota, propinsi dan bangsa ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI