Orang yang "special/istimewa" dalam padangan manusia sangat di kagumi, maka banyak orang ingin menjadi orang yang special/istimewa. Istimewa dalam pekerjaan, istimewa dalam keluarga, istimewa dalam pertemanan, dan lain lain. Tetapi ternyata dalam pandangan Tuhan ada orang-orang yang istimewa tetapi hidupnya tidak benar, dan inilah yang terjadi pada Yudas untuk menjadi suatu peringatan buat kita semua.
Dalam injil Matius 10 :1 dikatakan : Tuhan Yesus memanggil kedua belas rasul-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan, dan salah satu di antara mereka yang dipanggil adalah Yudas Iskariot.
Waduh ini adalah hal yang sangat luar biasa bagi Yudas, karena dia diberikan kesempatan menjadi murid Tuhan Yesus, ia diajar Guru yang agung dan juga di utus dan di berikan kuasa dalam pelayanannya. Tentu semua orang ingin mendapatkan kesempatan seperti Yudas.
Kalau kita di ajar guru yang agung dan mulia, waduh senang sekali, apalagi kalau  kita bisa mengusir setan dan melenyapkan segala penyakit, maka luar biasa senangnya, kita akan di kagumi banyak orang, kita akan sama dengan artis, sangat terkenal dan banyak orang akan memuji dan mengagungkan kita. Senang sekali
Saya ingat pernah suatu kesempatan saya di minta untuk menemani DR. Dorothy Irene Marx, seorang teolog yang terkenal di kota bandung. Saya hanya minta menemani beliau latihan jalan sore untuk menjaga kesehatannya karena beliau sudah berumur di 80 tahun.
Tetapi ada beberapa orang kaya dan hebat dengan mobil mewahnya melihat beliau, mereka berhenti dan menawarkan tumpangan. Waduh saya bangga sekali karena mungkin orang akan katakan :  saya ini adalah murid  kepercayaan ibu Dorothy. Sangat senang.
Hanya hal itu saja saya bangga apalagi Yudas yang di ajar langsung oleh Tuhan Yesus dan diberikan kuasa untuk melakukan mukjizat, tentu lebih bangga lagi. Tetapi ternyata Alkitab mengatakan bahwa ia adalah seorang pengkhianat. Berarti dia adalah teman yang akhirnya menghancurkan gurunya, Jadi dia adalah orang yang sangat jahat.
Koq bisa ya, Tuhan mengijinkan orang yang jahat seperti Yudas ini mendapatkan hal-hal yang istimewa, Tuhan menginjinkan dia untuk melayani Tuhan dan di berikan kuasa yang luar biasa. Ternyata bukan hanya Yudas saja, tetapi banyak orang jahat yang diijinkan untuk mendapatkan kesempatan-kesempatan istimewa dari Tuhan. Injil Matius 7:22-23 mengatakan :
"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Ini orang-orang yang mendapatkan kesempatan istimewa yang sangat hebat, setan takut, mukjizat terjadi, banyak orang yang sembuh tetapi Tuhan mengatakan mereka pembuat kejahatan. Jadi ternyata banyak orang jahat juga yang Tuhan ijinkan menikmati hal-hal yang istimewa.
Oleh karena itu,  jangan cepat kagum kalau melihat orang-orang yang demikian, tetapi terutama lihat  hidupnya, buahnya yang di hasilkan apakah ia hidup benar atau tidak ? karena terkadang Tuhan juga mengijinkan akan orang yang jahat seperti Yudas bisa melakukan hal-hal yang supranatural tetapi belum tentu hidupnya benar. Hanya pohon yang baik saja, yang bisa menghasilkan buah yang baik. Jadi lihat hidupnya jangan hanya lihat kuasa yang dimilikinya.
Saya juga pernah membaca tentang seorang pendeta di USA, setiap bulan  ia selalu pergi ke tempat prostitusi, tetapi gereja yang di pimpinnya selalu penuh, orang sangat kagum akan penglihatan-penglihatannya, tiba-tiba di tengah kebaktian dia tunjuk pada jemaatnya yang baju kuning yang di sebelah sana kamu sakit jantung, atau kamu lagi bermasalah dalam hal keuangan, dan jemaat itu kaget dan mengatakan iya.
Ternyata ada orang yang mengetahui dia pergi ke tempat prostitusi dan tidak percaya terhadap seluruh penglihatan-penglihatanya dan mulai menyelidiki, dan di ketahui bahwa pada waktu jemaat datang maka penerima tamunya selalu bertanya bapak/ibu sakit apa, lagi masalah apa ? dan hal itu di sampaikan kepada pendetanya. Jadi sebelum pendetanya berkhotbah dia sudah mengetahui jemaat-jemaat  mana yang lagi bermasalah.
Oleh karena itu jangan hanya kagum kepada orang yang sepertinya punya kuasa, tetapi lihat hidup mereka. Apakah mereka betul-betul hidup berkenan kepada Tuhan atau tidak ? Â Â
Ini juga koreksi buat diri kita, walaupun kita sangat hebat dalam pelayanan, belum tentu hidup kita juga beres, jadi pengurus/majelis gereja yang berwibawa, waktu kita ngomong orang kagum luar biasa, kita sangat hebat dalam pekerjaan-pekerjaan, tetapi belum tentu hidup kita juga beres. Karena jangan sampai kita hanya diijinkan Tuhan untuk memiliki kemampuan/kuasa yang luar biasa tapi akhirnya kita di tolak karena berbuat jahat. Sayang sekali.
Oleh karena itu hidup kita harus terus dikoreksi oleh Firman Tuhan, apakah saya  hidup sesuai dengan Firman Tuhan atau tidak, harus terus mengoreksi diri, jangan hanya melihat kemampaun dan kuasa yang dimiliki karena semuanya itu tidak selamanya menunjukkan bahwa kita hidup benar.
Orang yang jahat itu lama-kelamaan akan di ketahui dari buah/hidupnya. Ternyata Yudas itu walaupun adalah murid Tuhan Yesus, tetapi dia adalah orang yang serakah. Lama-kelamaan kelihatan bahwa dia serakah. Dia hanya melihat pada dirinya dan sangat ingin memenuhi keserakahan nafsunya.
Injil Yohanes 12 :7-8 mengatakan Yudas adalah seorang pencuri, sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. (bendahara yang tidak jujur). Keserakahannya sangat terlihat pada waktu ia tidak senang minyak narwastu yang mahal itu  diminyaki pada kaki Tuhan Yesus.
Yudas mengatakan : Mengapa minyak narwastu seharga 300 dinar tidak dijual dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin, hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang miskin tetapi karena ia pencuri. Dia sangat serakah, dia tidak ingin minyak yang mahal itu di buang-buang, tetapi kalau bisa dia memiliki minyak itu. Karena minyak seharga 300 dinar itu berarti upah bekerja selama 300 hari (10 bulan). Besar sekali, makanya Yudas ingin memiliki minyak itu.
Oleh karena Yudas sudah di kuasai oleh keserakahan maka walaupun diperingatkan oleh Tuhan Yesuspun ia tidak mau mendengar.  Dalam injil Markus, Yesus berkata  "Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku...Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Tuhan berkata sangat keras : Lebih baik orang itu sekiranya tidak di lahirkan karena telah menjual Anak manusia, tetap tidak di dengarnya, nafsu keserakahan sudah menguasainya. Jadi walaupun gurunya atau orang yang dikaguminya menegurnya tidak di dengar karena hidupnya sudah di kuasai oleh nafsu bukan lagi dikuasai/ di kendalikan oleh Firman Tuhan.
Jadi orang yang hidup di kuasai oleh nafsu keserakahan berarti menyerahkan dirinya di kuasai oleh iblis yang bekerja dalam hati dan pikirannya maka suara Tuhanpun tidak di dengarnya, maka Yohanes 13:27 mengatakan Yudas kerasukan iblis atau dimasuki iblis.
Oleh karena iblis sudah mengusainya maka ia ingin menyingkirkan orang yang menghalangi dia, maka ia menjual Tuhan Yesus dengan harga yang sangat murah, yaitu 30 keping perak, yang penting tidak ada lagi orang yang menghalangi dia untuk memuaskan nafsu keserakahannya.
Jual dengan 30 keping perak itu murah sekali. Tapi ia tidak peduli karena tujuan utamanya Tuhan Yesus harus di singkirkan karena menghalangi dia untuk memuaskan hawa nafsunya. Jadi orang yang hidupnya di kuasai oleh hawa nafsu/iblis ibisa sangat  mengerikan, sampai menyingkirkan orang lainpun tidak masalah baginya, karena iblis sudah menguasainya.
Inipun sama dengan banyak orang kalau hidupnya sudah dikuasai oleh hawa nafsu/iblis. Â Remaja terkadang ada yang hamil, bukan dirinya tidak mengerti, sangat mengerti. Ia mengerti bahwa dirinya tidak akan melanjutkan sekolah kalau ia hamil, ia mengerti bahwa ia belum siap secara mental dan ekonomi untuk memiliki seorang anak, ia sangat mengerti. Tetapi tetap melakukan hubungan seksual, karena nafsu sudah menguasainya/iblis sudah menguasainya bukan lagi Firman Tuhan.
Banyak orang yang naik motor itu hampir sama hebat dengan Marc Marques atau valentino rosy, lama-kelamaan bisa jadi valentino taroso. Dia tahu itu sangat berbahaya, dia sering mendengar/melihat kecelakaan karena hal-hal yang demikian bahkan bila perlu sebelum naik motor, ia minum MIRAS dulu sehingga larinya tidak lagi  kena tanah tetapi di atas angin. Akhirnya  cepat sampai ke neraka. Kenapa dia melakukan itu ? karena dirinya sudah di kuasai oleh nafsu, dikuasai oleh iblis bukan lagi Firman Tuhan.
Ada banyak orang yang begitu mudah menyingkirkan/menghancurkan orang lain dalam pekerjaan, mengambil hak/milik orang lain yang penting tujuannya tercapai, dan dia melakukan itu tanpa rasa bersalah, dan dia menganggap hal itu  wajar. Gila, ini menunjukan hidupnya bukan lagi kuasai/di kendalikan oleh Firman Tuhan tetapi oleh nafsu/iblis.
Jadi hati-hati kalau kita hidup di kuasai oleh nafsu/ di kuasai oleh iblis, maka ujung-ujungnya akan menghancurkan orang lain / diri kita sendiri, sama seperti Yudas akhirnya ia menyingkirkan Tuhan Yesus dan akhirnya dirinya juga hancur, tetapi kalau kita hidup di kuasai oleh Firman Tuhan maka  akan membuat hidup kita lebih baik dan menjadi berkat bagi sesama.
Orang yang hidup berdasarkan hawa nafsu/iblis bisa jadi dalam satu titik kehidupan, iblis membuat ia menyesal atas perbuatannya, sepertinya baik, tetapi hati-hati itu tipuan iblis, karena penyesalan itu tidak membuat dia bertobat tetapi untuk menghancurkan dirinya. Dan inilah yang terjadi pada Yudas.
Dalam injil Matius dikatakan : Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, Â dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
Kalau kita melihat ayat-ayat ini, Yudas menyesal, itu suatu tindakan yang sudah sangat bagus, tetapi dalam penyesalannya ia tidak kembali pada Tuhan tetapi mengikuti tindakan dari pada iblis.
Jadi iblis terus menghasut dia, dengan memberikan suara-suara/bisikan yang negative, kamu sudah sangat berdosa, kamu sangat jahat karena telah menjual Tuhan, Tuhan telah di bunuh karena kejahatanmu. Dosamu betul-betul sudah tidak bisa di ampuni lagi, karena suara itu terus menghantuinya akhirnya Yudas memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Jadi hati-hati penyesalan seperti ini datang dari iblis bukan dari Tuhan.
Terkadang bisa jadi penyesalan dan bisikan seperti ini terjadi dalam hidup kita, apalagi kalau kita berbuat suatu dosa yang sangat jahat/keji. Maka suara iblis akan terus menghantui kita dengan mengatakan bahwa tidak ada lagi pengampunan bagimu, maka itu adalah tipuan iblis, jangan mau kalah terhadap dia, tetapi kalahkan dia berdasarkan Firman Tuhan.
Karena kalau penyesalan itu datang dari Tuhan, maka dia akan kembali pada Tuhan, dia sadar dia sudah sangat berdosa, tetapi pengampunan Tuhan akan berlaku atas dirinya, dosanya keji dan jahat bagaimanapun tetap bisa di ampuni oleh Tuhan, walaupun sangat merah seperti kirmisi akan menjadi putih seperti salju, walaupun sangat merah dan keji seperti kesumba akan menjadi putih seperti bulu domba. Dalam Tuhan pengampunan akan selalu tersedia.
Saya ingat akan John Newton penulis lagu Amazing Grace. Ternyata dia adalah seorang nahkoda sekaligus pedagang budak dari Afrika ke Amerika. Jadi dia pergi ke Afrika dengan kapalnya mencari orang-orang yang di sana, lalu orang-orang itu di jual ke Amerika dan di jadikan budak oleh orang-orang Amerika, dan hal itu mungkin di lakukannya selama belasan/puluhan tahun.
Tetapi suatu hari dia dengan kapalnya mengalami badai yang sangat ganas dari jam 3 subuh sampai tengah hari, kapalnya tidak bisa melewati badai itu. Di dalam kondisi putus asa akhirnya dia berdoa pada Tuhan, dan juga minta pengampunan dari Tuhan, dan saat itu juga Tuhan menolong dia dan dia bertobat sungguh-sungguh.
Dan setelah itu ia meninggalkan pekerjaan dan menjadi seorang pendeta, Â dia melayani Tuhan dengan begitu luar biasa, dan menurut orang-orang dia adalah pendeta yang paling gigih melayani. Dan yang membuat banyak orang kagum walaupun dia sudah pikun dan matanya kabur masih terus melayani dan terutama menentang adanya perdagangan budak.
Jadi di dalam Tuhan dosa yang keji bagaimanpun akan di ampuninya yang penting kita mau bertobat  secara sungguh-sungguh.
Saya tidak tahu dosa keji apa yang pernah kita perbuat. Mungkin kita pernah jatuh dalam dosa seksual, orang lain tidak tahu tetapi Tuhan tahu, mungkin kita suka  browsing gambar atau video porno dan sangat menikmati pada saat menontonnya, mungkin kita adalah orang-orang yang pernah menyingkirkan/ menghacurkan orang lain, mungkin kita sering mengambil hak orang lain, dan tidak pernah merasa bersalah, dan mungkin masih banyak dosa-dosa keji lainnya.
Tetapi kalau kita ingin bertobat sungguh-sungguh, maka Tuhan akan mengampuni kita, sama seperti  Tuhan telah mendengarkan seruan dari John Newton dan juga Tuhan yang sama akan mendengar seruan kita, yang penting kita mau bertobat secara sungguh-sungguh.
Akhirnya dari firman Tuhan ini kita bisa melihat bahwa ternyata orang yang jahat itu dalam suatu kondisi tertentu bisa di ijinkan Tuhan untuk mendapatkan hal-hal yang istimewa tetapi lama-lama kelamaan dari buahnya akan di ketahui  bahwa dia adalah orang yang hidupnya  jahat, hidupnya di kuasai oleh iblis, dan kalau ia terus hidup dalam kondisi demikian maka bisa jadi iblis akan menghancurkan hidupnya dengan tipuan-tipuannya.
Oleh karena itu hidup yang baik, hanya berdasarkan firman Tuhan, dan dengan Firman Tuhan kita bisa mengetahui tipuan-tipuan iblis dan hidup kitapun akan menjadi benar. Maka hiduplah berdasarkan Firman Tuhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H