Jadi orang yang hidup di kuasai oleh nafsu keserakahan berarti menyerahkan dirinya di kuasai oleh iblis yang bekerja dalam hati dan pikirannya maka suara Tuhanpun tidak di dengarnya, maka Yohanes 13:27 mengatakan Yudas kerasukan iblis atau dimasuki iblis.
Oleh karena iblis sudah mengusainya maka ia ingin menyingkirkan orang yang menghalangi dia, maka ia menjual Tuhan Yesus dengan harga yang sangat murah, yaitu 30 keping perak, yang penting tidak ada lagi orang yang menghalangi dia untuk memuaskan nafsu keserakahannya.
Jual dengan 30 keping perak itu murah sekali. Tapi ia tidak peduli karena tujuan utamanya Tuhan Yesus harus di singkirkan karena menghalangi dia untuk memuaskan hawa nafsunya. Jadi orang yang hidupnya di kuasai oleh hawa nafsu/iblis ibisa sangat  mengerikan, sampai menyingkirkan orang lainpun tidak masalah baginya, karena iblis sudah menguasainya.
Inipun sama dengan banyak orang kalau hidupnya sudah dikuasai oleh hawa nafsu/iblis. Â Remaja terkadang ada yang hamil, bukan dirinya tidak mengerti, sangat mengerti. Ia mengerti bahwa dirinya tidak akan melanjutkan sekolah kalau ia hamil, ia mengerti bahwa ia belum siap secara mental dan ekonomi untuk memiliki seorang anak, ia sangat mengerti. Tetapi tetap melakukan hubungan seksual, karena nafsu sudah menguasainya/iblis sudah menguasainya bukan lagi Firman Tuhan.
Banyak orang yang naik motor itu hampir sama hebat dengan Marc Marques atau valentino rosy, lama-kelamaan bisa jadi valentino taroso. Dia tahu itu sangat berbahaya, dia sering mendengar/melihat kecelakaan karena hal-hal yang demikian bahkan bila perlu sebelum naik motor, ia minum MIRAS dulu sehingga larinya tidak lagi  kena tanah tetapi di atas angin. Akhirnya  cepat sampai ke neraka. Kenapa dia melakukan itu ? karena dirinya sudah di kuasai oleh nafsu, dikuasai oleh iblis bukan lagi Firman Tuhan.
Ada banyak orang yang begitu mudah menyingkirkan/menghancurkan orang lain dalam pekerjaan, mengambil hak/milik orang lain yang penting tujuannya tercapai, dan dia melakukan itu tanpa rasa bersalah, dan dia menganggap hal itu  wajar. Gila, ini menunjukan hidupnya bukan lagi kuasai/di kendalikan oleh Firman Tuhan tetapi oleh nafsu/iblis.
Jadi hati-hati kalau kita hidup di kuasai oleh nafsu/ di kuasai oleh iblis, maka ujung-ujungnya akan menghancurkan orang lain / diri kita sendiri, sama seperti Yudas akhirnya ia menyingkirkan Tuhan Yesus dan akhirnya dirinya juga hancur, tetapi kalau kita hidup di kuasai oleh Firman Tuhan maka  akan membuat hidup kita lebih baik dan menjadi berkat bagi sesama.
Orang yang hidup berdasarkan hawa nafsu/iblis bisa jadi dalam satu titik kehidupan, iblis membuat ia menyesal atas perbuatannya, sepertinya baik, tetapi hati-hati itu tipuan iblis, karena penyesalan itu tidak membuat dia bertobat tetapi untuk menghancurkan dirinya. Dan inilah yang terjadi pada Yudas.
Dalam injil Matius dikatakan : Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, Â dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
Kalau kita melihat ayat-ayat ini, Yudas menyesal, itu suatu tindakan yang sudah sangat bagus, tetapi dalam penyesalannya ia tidak kembali pada Tuhan tetapi mengikuti tindakan dari pada iblis.
Jadi iblis terus menghasut dia, dengan memberikan suara-suara/bisikan yang negative, kamu sudah sangat berdosa, kamu sangat jahat karena telah menjual Tuhan, Tuhan telah di bunuh karena kejahatanmu. Dosamu betul-betul sudah tidak bisa di ampuni lagi, karena suara itu terus menghantuinya akhirnya Yudas memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Jadi hati-hati penyesalan seperti ini datang dari iblis bukan dari Tuhan.