Mengapa rindu harus begitu menyakitkan?
Mengapa kebahagiaan selalu terasa begitu jauh?
Angin dingin terus bertiup,
Membawaku ke dalam lamunan yang mendalam,
Membayangkan indahnya dunia paralel,
Di mana cinta dan kebahagiaan bersemi selamanya.
Namun, kenyataan selalu pahit,
Aku harus kembali ke dunia nyata,
Di mana rindu dan kesepian adalah teman setia,
Di mana angin dingin di bukit rindu menjadi saksi bisu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!