Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Angin Dingin di Bukit Rindu

7 Februari 2024   22:41 Diperbarui: 7 Februari 2024   22:46 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/salju-musim-dingin-jalan-angin-4243704/

Mengapa rindu harus begitu menyakitkan?

Mengapa kebahagiaan selalu terasa begitu jauh?

Angin dingin terus bertiup,

Membawaku ke dalam lamunan yang mendalam,

Membayangkan indahnya dunia paralel,

Di mana cinta dan kebahagiaan bersemi selamanya.

Namun, kenyataan selalu pahit,

Aku harus kembali ke dunia nyata,

Di mana rindu dan kesepian adalah teman setia,

Di mana angin dingin di bukit rindu menjadi saksi bisu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun