Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Angin Dingin di Bukit Rindu

7 Februari 2024   22:41 Diperbarui: 7 Februari 2024   22:46 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya angin dingin yang setia menemani,

Membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang gugur.

Suara gemerisik pohon bagai bisikan hantu,

Menceritakan kisah cinta yang tragis,

Tentang dua insan yang terpisah oleh jarak dan waktu,

Meninggalkan luka yang tak terobati.

Di bawah langit yang kelabu,

Seorang diri aku berdiri di puncak bukit,

Menatap hamparan awan putih yang berarak,

Mencari jawaban atas pertanyaan yang tak terjawab.

Mengapa cinta harus terasa begitu pahit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun