Bibirmu terkatup rapat, menyimpan rahasia yang tak terkira,
Menyisakan jejak tanya yang menggerogoti jiwa.
Hujan terus turun, membasahi rambut dan wajah,
Membawa rasa dingin yang menusuk hingga ke tulang.
Namun, di dalam genggamanmu, aku merasakan kehangatan,
Seolah ada secercah harapan di tengah kegelapan.
Kita terdiam dalam bisu, diiringi gemuruh hujan yang merdu,
Mencoba memahami luka yang terukir di kalbu.
Hujan menjadi saksi bisu pertemuan dua hati yang terluka,
Mencari jawaban di bawah langit kelabu yang tak terduga.
Di antara tarian air hujan yang tak terkira,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!