Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jempol Beraksara, Hati Bermetafora

4 Januari 2024   19:47 Diperbarui: 5 Januari 2024   07:30 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik layar penuh warna, adakah luka yang disembunyi?

Generasi digital, tersesat di rimba koneksi.

Jempol beraksara, hati bermetafora, bahasa virtual penuh dusta.

Layar menyala, jiwa meredup, lupa arti sentuhan nyata.

Bangunlah dari mimpi maya, tataplah dunia dengan jernih.

Bersuara bukan sekadar komen, beraksi bukan hanya pencet like.

Keluarlah dari kotak pipih, peluklah semesta yang sejati.

Rasakan angin yang menerpa wajah, dengarlah detak jantung bumi.

Bercakaplah dengan tatapan mata, berbagi kisah dengan sentuhan jiwa.

Generasi digital, jadilah cahaya, bukan bayangan semu semata.

Makna Puisi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun