Di balik layar penuh warna, adakah luka yang disembunyi?
Generasi digital, tersesat di rimba koneksi.
Jempol beraksara, hati bermetafora, bahasa virtual penuh dusta.
Layar menyala, jiwa meredup, lupa arti sentuhan nyata.
Bangunlah dari mimpi maya, tataplah dunia dengan jernih.
Bersuara bukan sekadar komen, beraksi bukan hanya pencet like.
Keluarlah dari kotak pipih, peluklah semesta yang sejati.
Rasakan angin yang menerpa wajah, dengarlah detak jantung bumi.
Bercakaplah dengan tatapan mata, berbagi kisah dengan sentuhan jiwa.
Generasi digital, jadilah cahaya, bukan bayangan semu semata.
Makna Puisi:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!