Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petani Gen Z

3 Januari 2024   16:16 Diperbarui: 3 Januari 2024   16:27 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan caping yang di kepala, tapi headset bluetooth

Bukan cangkul yang di tangan, tapi tablet touchscreen

Bukan sawah lumpur yang digarap, tapi data panen di-upload

Petani Gen Z, tak lagi hanya berkeringat

Tapi berinovasi, mengikuti perkembangan internet

Sensor tanah, drone penyiram, traktor otomatis

Mengukur kelembaban, memupuk efisien, panen berprediksi

Tak lagi gap teknologi, informasi di genggaman

Belajar online, webinar pertanian

Youtube tutorial, best practice dibagikan

Petani milenial, berjejaring dan berkolaborasi

Petani Gen Z, tak sekadar menanam dan memanen

Tapi memahami pasar, menghitung profit dan margin

Branding produk, pemasaran digital

Bertani tak lagi sekadar kebutuhan, tapi peluang

Petani Gen Z, tak melulu di desa

Mengubah kota, rooftop farming meraja

 Hidroponik, aquaponik, vertical garden

Petani urban, menghasilkan pangan masa depan

Puisi ini menggambarkan perubahan wajah petani di era digital. Petani Gen Z tidak lagi identik dengan caping dan cangkul, tapi memanfaatkan teknologi untuk bercocok tanam dengan lebih efisien dan produktif. Mereka terhubung dengan internet, belajar secara online, dan memasarkan hasil panen melalui platform digital. Petani Gen Z tidak hanya bertani untuk memenuhi kebutuhan pokok, tapi juga melihat pertanian sebagai bisnis yang potensial dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan masa depan.

Berikut adalah beberapa makna yang terkandung dalam puisi tersebut:

Pemanfaatan teknologi Puisi ini menekankan bagaimana petani Gen Z memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. Sensor tanah, drone penyiram, traktor otomatis, dan platform digital hanyalah beberapa contoh teknologi yang digunakan oleh petani masa kini.

Kewirausahaan Petani Gen Z tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga memahami pentingnya pemasaran dan branding. Mereka memanfaatkan media sosial dan platform online untuk menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen.

Keberlanjutan Puisi ini juga menyoroti tren urban farming yang semakin populer di kalangan Gen Z. Rooftop farming dan metode hidroponik memungkinkan produksi pangan di tengah keterbatasan lahan perkotaan.

Masa depan pertanian Puisi ini memberikan gambaran optimis tentang masa depan pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi, kewirausahaan, dan inovasi, petani Gen Z berpotensi untuk mengubah wajah pertanian dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan dunia.

Saya harap puisi ini dapat menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk melihat pertanian dengan perspektif baru. Pertanian bukan lagi sekadar pekerjaan tradisional, tetapi bisa menjadi bisnis yang inovatif dan menjanjikan di era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun