Mohon tunggu...
Dwi Indrawan
Dwi Indrawan Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Seksi Survei dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kab.Brebes, Jawa Tengah

Seorang pendosa yang sedang belajar bertobat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sastra Memanjakan Dunia Anak-anak

29 September 2017   22:00 Diperbarui: 30 September 2017   05:07 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian kondisi darurat anak-anak disebabkan efek simultan yang tak hanya berakhir di bangku sekolah atau lingkungan sosial lainnya. Tanpa disadari krisis sastra anak dan bacaan anak turut pula memberikan andil kondisi darurat anak. Anak-anak kering imajinasinya, dunia literasi yang diharapkan membentuk karakter anak menjelma dunia yang tak dirambah anak-anak.

Sastra sebagai bagian yang merekonstruksi perkembangan jiwa anak tak lagi dilirik. Tak ada lagi ketokohan yang meriuh macam Tom Sawyer, Hucklibery Finn, atau cerita bersahaja petualangan anak-anak Bangka Belitung lewat kisah Laskar Pelanginya Andreas Hirata. Ruang kelas dunia pendidikan senyap sunyi dari gelanggang imajinasi sastra. Akankah kondisi seperti bak jalan tak ada ujung?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun