Pada usia 5 tahun ia diserahkan ke biara para rahib Benediktin di Montecassino untuk dipersembahkan pada Allah dan santo Benediktus. Biara Beneditus adalah sebuah aliran spiritualitas Kristen yang mengambil jalan 'menyepi dari dunia' dan berkosentrasi pada kehidupan doa dan kerja.Â
Kelak, ketika kuliah di Napoli ia berkenalan dengan pemikiran Aristoteles dan Ibnu Rushd, lalu ia lebih tertarik dan pindah ke ordo Predicatorum yang didirikan oleh Santo Dominikan dari Spanyol.
Jasa terbesar Thomas adalah mendamaikan pemikiran Aristoteles dengan ajaran Gereja (Kristen), yang ketika itu sangat menentang Aristoteles karena menganggapnya kafir.Â
Pokok ajarannya adalah tentang Iman dan Pengetahuan. Proyek filsafat Thomas berusaha mendamaikan akalbudi dan kebenaran wahyu. Thomas ingin dengan akalbudi bisa membuktikan esensi Allah.
Ajaran berkaitan dengan Ateisme
Tentang ateisme, Thomas mengatakan dua hal yang menyebabkan lahirnya atheisme. Pertama, berkaitan dengan kejahatan dan penderitaan. Tesis intinya adalah, karena Allah adalah sumber kebaikan (maha Baik), maka sifat Allah pasti bertentangan /kontradiktif dengan kejahatan dan penderitaan. Tetapi, kenyataan bahwa dunia penuh penderitaan dan kejahatan berarti tidak mungkin Allah ada.Â
Jawaban Thomas: Allah bukan menyebabkan kejahatan, tetapi membolehkan/membiarkannya. Tetapi, dengan itu Allah merencanakan lahirnya kebaikan yang baru (sebuah kebaikan). Â
Kedua; orang bisa hidup dan menjelaskan segala sesuatu tanpa harus melibatkan Tuhan (yaitu ilmu pengetahuan). Karena bisa dijelaskan, maka Tuhan tidak dibutuhkan.
Ajarang tentang Hukum
Hukum dibedakan dalam tiga jenis, yaitu hukum abadi (lex aeterna), hukum kodrat (lex naturalis), dan hukum positif (lex humana).Â
Pertama; hukum abadi mencakup kebijaksanaan kekal dari Allah sendiri yang menciptakan seluruh alam semesta dan isinya. Segala seuatu yang ada di dalam alam semesta dan terjadi di dalamnya berlangsung mengikuti hukum abadi.