Pernahkah Anda mendengar tentang Hotel, tepatnya Resor Nihiwatu? Sudah pasti letaknya di Indonesia, tetapi tepatnya di mana? Bali? Jawa? Sumatera? Sulawesi? Maluku? Papua?
Tahun 2011 dalam sebuah perjalanan bisnis ke Mamboro, Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, saya sempat diceritakan tentang resort ini. Ketika hendak kembali ke Jawa, saya sempat menginap semalam di Wakabubak, ibukota kabupaten Sumba Barat. Teman-teman mengajak saya ke Nihiwatu, yang jaraknya hanya sekitar 20 Km, dengan kondisi jalan yang katanya sudah beraspal. Namun, waktu itu saya masih kurang tertarik menikmati sebuah kemewahan yang hadir ditengah lingkungan masyarakat yang, menurut saya, sebagian besar bahkan masih sedang berjuang mengejar garis kemiskinan. Setidaknya, itu kesan saya ketika itu. Makanya, begitu membaca nama Nihiwatu di daftar resort top dunia, saya jadi penasaran, bukan main!
Dalam survei yang diterbitkan oleh Travel+Leasure (T+L), sebuah majalah Wisata bergengsi dunia yang berbasis di Amerika, Nihiwatu masuk dalam kategori The 100 Best Hotels in the World tahun 2016. Tidak sekadar masuk daftar, bahkan menempati peringkat nomor wahid dari 100 hotel terbaik hasil survei itu. Bayangkan!
Setiap tahun T+L menerbitkan World Best Award’s Survey, yang mencakup berbagai kategori seperti Hotel, Resort, Kota, Pulau, Meskapai Penerbangan, Airport, dan sebagainya. Dalam survei itu T+L meminta para pembacanya memberi pendapat berdasarkan pengalaman langsung dan kesan perjalanan mereka berkeliling dunia. Mereka diminta memberi nilai (rating) pada sejumlah kategori. Antara lain, the 10 Best Islands in the World, the 15 Best Cities in the World, the 5 World’s Best River Cruise Lines, the 5 Best International Destination Spas, dan sebagainya.
Misalnya, untuk the 10 Best Islands 2016, pulau Bali masuk peringkat 10. Peringkat 1 dan 2 ditempati Filipina, yaitu berturut-turut pulau Palawan, dan Boracay, diikuti pulau Bisciya di Italia pada peringkat 3. Peringkat selanjutnya berturut-turut adalah Waiheke (Selandia Baru), Santorini (Yunani), Cebu (Filipina), Maui (Hawai), Hilton Herad (Soth Carolina, Amerika).
Khusus untuk hotel, para pelancong diminta memberi penilaian berkaitan dengan kenyamanan kamar dan fasilitasnya, lokasi, pelayanan (services), makanan dan minuman (food and drink), dan penilaian secara menyeluruh (overall value). Termasuk kesan menyeluruh bisa terkait kesan-kesan sangat khusus, faktor “keterisolasian,” sentuhan-sentuhan khas tradisional, tantangan dan sejenisnya, sedemikian sehingga menciptakan impresi tak terlupakan.
Dari Asia Tenggara, selain Nihiwatu, hanya muncul lima hotel lain di daftar survei, yaitu The St.Regis Bali Resort, Nusa Dua, Indonesia (urutan 35), 137 Pillars House, Chiang Mai, Thailand (urutan 37), The Nam Hai, Hoi An, Vietnam (urutan 51), Four Seasons Resort Chiang Mai, Thailand (urutan 66), dan Four Seasons Chiang Rai, Thailand (urutan 72). Jadi boleh dikatakan, untuk kawasan negara-negara ASEAN Indonesia berada di urutan pertama dan kedua. So pasti kita patut berbangga, bukan?
Nihiwatu, Sumba, Indonesia/CNN
Terpilihnya Nihiwatu dari Indonesia di urutan pertama pun di luar dugaan. Menurut Travelandleisure.com, dalam survei 2016 ini sebenarnya banyak muncul hotel pendatang baru di daftar survei yang dimasukkan oleh pembaca. “Namun, yang paling mengejutkan adalah kemunculan Nihiwatu dari Indonesia, yang dipuja oleh para pelancong terkenal dan membuat debut awal langsung menjadi nomor satu," demikian dikutip Travel.kompas.com dari situs Travelandleisure.com.
Apa yang menjadi kelebihan Nihiwatu sehingga dilabeli posisi amat terhormat di dunia perhotelan oleh para pelancong kesohor dunia tersebut? Tentu, selain akumulasi skor hasil rating responden (98,35 dari nilai total 100) sejumlah indikator kualitatif yang saya ringkaskan dari Travel.Kompas.com sebagai berikut:
- Lokasinya terletak di pantai Nihiwatu, Kabupaten Sumba Barat (Provinsi Nusa Tenggara Timur), yang dianggap sebagai tempat terbaik bagi para penantang ombak di dunia.
- Lingkungan alamnya masih asri, dengan hutan dan pantai perawan berombak besar yang menjadi surga bagi para pelancong
- Konsep pelayanan akomodasi Nihiwatu yang unik karena memasukan unsur pemberdayaan masyarakat lokal. Nihiwatu mengajak tamu yang menginap di resor untuk berguna bagi orang lain. Tiap tamu yang menginap akan ditayangkan film pendek mengenai Sumba Foundation, organisasi yang membantu komunitas lokal Sumba.
- Selama 14 tahun belakangan, para tamu di Nihiwatu diajak untuk ikut membantu pembangunan mata air di desa, klinik kesehatan, malaria training center, dan program penanggulangan kelaparan.
- 90% pekerja Nihiwatu adalah orang lokal
- Privasi para tamu sangat diprioritaskan. Mereka diantar-jemput langsung dari dan ke bandara Tambolaka. Tidak ada kendaraan umum ke Nihiwatu, tetapi tamu bisa rental mobil dari bandara dengan biaya sewa antara Rp.300.000-400.000.
- Penginapan terdiri dari villa-villa dan bungalow-bungalow dengan fasilitas kolam pribadi, dibangun di atas perbukitan karang, menghadap langsung ke lautan Hindia yang biru dengan ombak besar.
- Bungalow dan vila-vila dibangun dengan arsitektur dan ornamen tradisional, tetapi dilengkapi fasilitas modern dan mewah.
- Karena pantai Nihiwatu terletak di pantai selatan maka berhadapan langsung dengan lautan Hindia dengan pukulan ombak keras bertubi-tubi memecah, menghantam bibir pantai karang berpasir putih di lapisan luarnya. Ini memberi kesan khusus yang memorable.
- Aspek naturalnya sangat kuat, karena penginapan dibangun terpisah dengan area pertemuan (gedung /ruang terima tamu), yang dikelilingi pepohonan dan kicauan burung berpadu gemuruh ombak dan siungan angin pantai. Kendaraan hanya bisa sampai di area pertemuan sehingga kebisingan mesin tenggelam senyap dalam dominasi suara alam.
- Untuk pekerja yang sebagian besar orang lokal itu disediakan penginapan khusus.
- Fasilitas lainnya yang tersedia adalah kegiatan berkuda di sepanjang pantai, berselancar, menyelam (scuba diving), snorkeling, bersepeda gunung, juga tersedia penyewaan boat untuk berkeliling dan memancing. Salah satu pantai terdekat yang dijadikan tujuan tour boat adalah teluk-teluk Pantai Konda Maloba yang berjarak sekitar satu sampai satu setengah jam ke arah selatan.
- Meski letaknya di Sumba Barat, sekitar 20 Km dari kota Waikabubak, Resort yang konon pernah dikunjungi Mick Jagger juga Ziddane ini bahkan tidak pernah dipakai PEMDA, baik Sumba Barat, Sumba Barat Daya, maupun Sumba Tengah. Entah karena terlalu mahal bagi APBD, atau alasan lainnya.
- Dikutip dari www.wisata/eu, tahun 2012 oleh TripAdvisor, resort Nihiwatu dinobatkan sebagai hotel terbaik ke-2 di Indonesia. Lalu, tahun 2013 oleh CNN, giliran pantai Nihiwatu dilabeli kehormatan sebagai pantai terbaik nomor 17 dari Seratus Pantai Terbaik di Dunia versi CNN.
Saya kira, Nihiwatu hanyalah satu diantara banyak di Indonesia yang akan memenangkan hati para pelancong dunia di masa depan. Ini disebabkan Indonesia memiliki keragaman alam, seperti gunung, lembah, laut, pantai, gua, hutan, padang, savana, dengan pesona budaya lokal yang unik, pun beragam, tersebar mulai dari pulau Weh di Aceh, Sumatera sampai kota Merauke di Papua. Pulau Rote di pagar Selatan dan Miangas di Nusa Utara. Belum lagi keunikan dan kekhasan kuliner lokalnya yang sangat tasteful, dengan aroma menarik dan dominasi bumbu rempah yang terkenal menggoda selera. Semua keragaman dan keunikan-keunikan di atas menjadi modal dasar bangsa kita, yang mungkin sulit disaingi oleh negara manapun.
Bagaimana pun, kita patut bangga karena dengan menempati urutan bergengsi dari 100 daftar hotel terbaik dunia itu, Nihiwatu mengangkat nama Indonesia di industri pariwisata dunia.
Ah, sungguh menyesal karena sudah beberapa kali ke Sumba, namun belum sempat ke Nihiwatu. Anda tertarik juga?
Salam Kompasiana, salam Indonesia Jaya!
Sumber Gambar: (disini)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H