Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nihiwatu, Indonesia: Peringkat Pertama The 100 Best Hotels in the World 2016

8 Juli 2016   17:21 Diperbarui: 10 Juli 2016   20:00 1664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nihiwatu, Sumba Indonesia/T+L

Nihiwatu, Sumba, Indonesia/CNN
Nihiwatu, Sumba, Indonesia/CNN
Informasi lain yang saya observasi dari teman-teman di Waikabubak dan sumber lain sebagai tambahan adalah  sebagai berikut:
  • Privasi para tamu sangat diprioritaskan. Mereka diantar-jemput langsung dari dan ke bandara Tambolaka. Tidak ada kendaraan umum  ke Nihiwatu, tetapi tamu bisa rental mobil dari bandara dengan biaya sewa antara Rp.300.000-400.000.  
  • Penginapan  terdiri dari villa-villa dan bungalow-bungalow dengan fasilitas kolam pribadi, dibangun di atas perbukitan karang, menghadap langsung ke lautan Hindia yang biru dengan ombak besar.
  • Bungalow dan vila-vila dibangun dengan arsitektur dan ornamen tradisional,  tetapi dilengkapi fasilitas modern dan mewah.
  • Karena pantai Nihiwatu terletak di pantai selatan maka berhadapan langsung dengan lautan Hindia dengan pukulan ombak keras bertubi-tubi memecah, menghantam bibir pantai karang berpasir putih di lapisan luarnya. Ini memberi kesan khusus yang memorable.
  • Aspek naturalnya sangat kuat, karena penginapan dibangun terpisah dengan area pertemuan (gedung /ruang terima tamu), yang dikelilingi pepohonan dan kicauan burung berpadu gemuruh ombak dan siungan angin pantai. Kendaraan hanya bisa sampai di area pertemuan sehingga kebisingan mesin tenggelam senyap dalam dominasi suara alam.  
  • Untuk pekerja yang sebagian besar orang lokal itu disediakan penginapan khusus.  
  • Fasilitas lainnya yang tersedia adalah kegiatan berkuda di sepanjang pantai, berselancar, menyelam (scuba diving), snorkeling, bersepeda gunung, juga tersedia penyewaan boat untuk berkeliling dan memancing.  Salah satu pantai terdekat yang dijadikan tujuan tour boat adalah teluk-teluk Pantai Konda Maloba yang berjarak sekitar satu sampai satu setengah  jam ke arah selatan.
  • Meski letaknya di Sumba Barat, sekitar 20 Km dari kota Waikabubak, Resort yang konon pernah dikunjungi Mick Jagger juga Ziddane ini bahkan tidak pernah dipakai PEMDA, baik Sumba Barat, Sumba Barat Daya, maupun Sumba Tengah.  Entah karena terlalu mahal bagi APBD, atau alasan lainnya.  
  • Dikutip dari www.wisata/eu, tahun 2012 oleh TripAdvisor, resort Nihiwatu  dinobatkan sebagai hotel terbaik ke-2 di Indonesia. Lalu, tahun 2013 oleh CNN, giliran pantai Nihiwatu dilabeli kehormatan sebagai pantai terbaik nomor 17 dari Seratus Pantai Terbaik di Dunia versi CNN.

Saya kira, Nihiwatu hanyalah satu diantara banyak di Indonesia yang akan memenangkan hati para pelancong dunia di masa depan.  Ini disebabkan Indonesia memiliki keragaman alam, seperti gunung, lembah, laut, pantai, gua, hutan, padang, savana, dengan pesona budaya lokal yang unik, pun beragam, tersebar mulai dari pulau Weh di Aceh, Sumatera sampai kota Merauke di Papua. Pulau Rote di pagar Selatan dan Miangas di Nusa Utara.  Belum lagi keunikan dan kekhasan kuliner lokalnya yang sangat tasteful, dengan aroma menarik dan dominasi bumbu rempah yang terkenal menggoda selera. Semua keragaman dan keunikan-keunikan di atas menjadi modal dasar bangsa kita, yang mungkin sulit disaingi oleh negara manapun.   

Nihiwatu, Sumba Island/Fashionhum.com
Nihiwatu, Sumba Island/Fashionhum.com
Meskipun, resort  Nihiwatu dan fasilitasnya milik orang asing (Amerika), namun modal utamanya yaitu keindahan alam dan budayanya itu milik bangsa kita. Besar harapan kita bahwa dimasa depan banyak anak-anak Indonesia yang memiliki ketertarikan dan keahlian untuk membangun resort-resort sejenis di berbagai daerah di negeri yang dikenal sebagai zamrud khatulistiwa ini. Bahkan, yang oleh setidaknya dua profesor dunia disebut sebagai "Atlantik yang Hilang."  Kedua guru besar itu adalah Prof.A.S.dos Santos (Minas Gerais University, Brazil) lewat bukunya Atlantis: the Lost Continent Finally Found, dan Stephen Oppenheimer (Profesor di Oxford University) dengan karyanya Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara.

Bagaimana pun,  kita patut bangga karena dengan menempati  urutan bergengsi dari 100 daftar hotel terbaik dunia itu, Nihiwatu mengangkat nama Indonesia di industri pariwisata dunia.

Ah, sungguh menyesal karena sudah beberapa kali ke Sumba, namun belum sempat ke  Nihiwatu.  Anda tertarik juga?

Salam Kompasiana, salam Indonesia Jaya!

Sumber Gambar: (disini)

Sumber: (1 , 2  3) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun