Mohon tunggu...
Selvia Suratiningsih
Selvia Suratiningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Selvia

Public Relations Student at Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pendakian Pertama ke Gunung Lawu 3265 Mdpl

24 November 2020   16:12 Diperbarui: 24 November 2020   18:14 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah SWT maha baik memberikan kami rezeki selama perjalanan turun. Kami menikmati sunset yang menurut saya sunset terbagus sepanjang hidup saya. Rasa terus bersyukur saya batinkan dari hasil proses selama nanjak karena mendapatkan rezeki yang luar biasa ini.

Sangat disesali, kami tidak bisa banyak mengabadikan momen sunset ini dengan foto. Handphone dari kami baterainya habis dan mati total, tersisa satu handphone yang sempat mengabadikan momen sunset ini.

e7826c9e-8df6-4064-bd8f-a8ec80dd9f75-5fbcd70dd541df72d3316422.jpeg
e7826c9e-8df6-4064-bd8f-a8ec80dd9f75-5fbcd70dd541df72d3316422.jpeg
Bagaimana? Bagus bukan?

Langit sudah gelap kami meneruskan perjalanan pulang dengan berbekal satu senter yang cahayanya minim. Iya, senter lainnya habis baterai. Kasihan kan kami? Hehehe

Selama perjalanan turun, hujan pun turun menyelimuti perjalanan kami. 

“kok jalan dari pos 1 ke basecamp agak panjang dan lama ya kan biasanya lebih cepat turun” gumam saya

Sesampai di basecamp jam menunjukan pukul 02.00 pagi istirahat sejenak sampai matahari terbit. Lalu, melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. 

Tiba dirumah sepupu saya, kami bercerita selama perjalanan yang telah kami lalui ketika mendaki gunung lawu.

Ternyata, tidak hanya saya yang merasa jalan turun dari pos 1 ke basecamp tersebut agak lebih panjang dibandingkan ketika naik (Umumnya juga turun lebih cepat) hehe

Gimanapun juga lawu memberikan pengalaman, kesan, dan pesan yang bagus buat saya.

Sekian coretan iseng yang saya buat, kurang lebihnya mohon dimaafkan karena sesungguhnya saya masih belajar menulis.

Terima kasih sudah membaca 😊

—“Bukan masalah puncaknya, tapi prosesnya”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun