Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Peranan Peribahasa dalam Pendidikan Karakter

24 Juni 2021   02:16 Diperbarui: 24 Juni 2021   19:05 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peribahasa (Sumber: Foto diolah dari pexels)

3. Nasi sudah menjadi bubur
Peribahasa ini sesuai untuk memberikan nasehat agar anak didik memiliki kedisiplinan, kerja keras, dan tanggung jawab agar dapat bersekolah dengan maksimal.

4. Tajam pisau karena diasah
Peribahasa ini dapat diberikan sebagai nasehat jika ada anak didik yang masih belum paham agar semangat dan yakin bahwa dia mampu jika terus berlatih. Ada karakter disiplin dan kerja keras yang dapat diajarkan melalui peribahasa ini.

5. Berkata peliharalah lidah, berjalan peliharalah kaki
Peribahasa ini dapat digunakan untuk penguatan karakter tanggung jawab, toleransi, dan peduli. Apa yang akan dilakukan atau ucapkan agar dipikirkan dahulu supaya tidak menyesal di kemudian hari.

6. Sedencing bagai besi, seciap bagai ayam
Peribahasa ini dapat diberikan untuk penguatan karakter ketika ada sesuatu yang perlu dikerjakan bersama-sama. Dalam hal ini dibutuhkan sikap menghargai, peduli, kebangsaan, toleransi, dan demokratis.

Masih banyak peribahasa lain yang dapat digunakan untuk penguatan karakter dalam pendidikan. Hal ini dapat dikondisikan dengan usia dan tingkat pemahaman anak didik. 

Kehadiran peribahasa dapat menjadi salah satu cara dalam mengajarkan pendidikan karakter di bangku sekolah. Tentu saja kehadirannya bukan hanya sekadar hafalan atau dijejalkan ke dalam pembelajaran. 

Jika satu guru mau mengulas satu peribahasa untuk menanamkan konsep karakter, ada dua hal yang dapat diperoleh. 

Pertama, peribahasa tidak akan punah karena keberadaannya tetap diwariskan melalui penanaman karakter. 

Kedua, anak didik akan terkenang peristiwa penanaman karakter yang disertai peribahasa daripada hanya sebagai hafalan saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun