Mohon tunggu...
selvi nabilamuliawati
selvi nabilamuliawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi traveling dengan kepribadian introvert

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Presepsi Guru tentang Bullying di Sekolah dan Peran Mereka dalam Penanggulannya

2 Desember 2024   18:10 Diperbarui: 2 Desember 2024   18:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Permasalahan perundungan bukan sekedar terjadi karena adanya interaksi antara korban dan pelaku saja, tetapi bisa terjadi juga di antara teman sebaya yang usianya sama, keluarga dan sekolah, berikut ini adalah temuan dari hasil penelitian yang dilakukan serta pembahasan mengenai persepsi guru tentang bullying di sekolah serta perannya dalam mengatasi atau menanggulangi permasalahan bullying di SDN Lopang Domba:

Jenis-jenis perilaku bullying

Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk Tindakan. Bullying sendiri terbagi menjadi 6 jenis yaitu:

  • Physical Bullying. Bullying ini merupakan tindakan ketika seseorang atau sekelompok orang dengan sengaja menyakiti, memukul, melukai, atau mengancam korbannya, dengan maksud untuk memberikan dampak yang dapat dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Efek dari bullying ini berupa memar atau cedera lain yang diderita oleh korban. Bullying fisik dapat berupa mendorong, memukul, merobek pakaian, dan tindakan lain yang membahayakan korban
  • Bullying Non fisik. Bullying ini didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang tidak melibatkan kontak fisik, tetapi berfokus pada penggunaan kata-kata yang menyebabkan korban merasa sakit atau terluka. Hal ini bahkan dapat berupa mencaci maki dan meremehkan korban, membuat mereka merasa terisolasi dan sendirian dengan meremehkan penampilan, kecerdasan, tubuh, dan karakteristik lainnya.
  • Bullying Cyber Bullying ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan menggunakan platform online dan media elektronik. Jenis perundungan ini dapat berupa melecehkan korban di media sosial dengan tujuan untuk merendahkan, menyakiti, atau melukai korban. Perundungan dapat terjadi dalam beberapa bentuk, seperti mengirim pesan singkat atau pesan instan, meninggalkan komentar di kolom media sosial, atau mengirim atau mengunggah gambar atau video yang membuat korban merasa takut dan kesal
  • Bullying Non verbal langsung Bullying ini merupakan tindakan ketika seseorang atau sekelompok orang melakukan sesuatu tanpa berbicara atau hanya menggunakan bahasa lisan. Ini termasuk penindasan atau pelecehan yang menggunakan tanda, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh lainnya. Karena pelaku tidak menggunakan kata-kata, hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan mental yang tidak terlihat dan tidak terdeteksi pada korban.
  • Bullying VerbalBullying ini merupakan tindakan seseorang atau sekelompok orang yang terlibat dalam komentar yang merendahkan, penghinaan, ejekan, atau ancaman dikenal sebagai perundungan. Perundungan dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk lingkungan sosial, tempat kerja, sekolah, dan bahkan secara online (media sosial). Salah satu bentuk perundungan adalah ketika seseorang menyebarkan informasi yang tidak benar atau rumor negatif yang membuat korban merasa tidak nyaman.
  • Bullying Non verbal Tidak Langsung Bullying ini merupakan tindakan yang sulit untuk didefinisikan dan dilakukan oleh seorang individu atau sekelompok individu dengan menggunakan bahasa yang tidak langsung dengan motif yang tersembunyi. Bullying ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti dengan sengaja menyebabkan sesuatu pada orang lain atau menyebabkan kerusakan pada barang mereka. Dalam hal ini korbannya dapat mengalami dampak yang serius

Faktor-faktor Penyebab Bullying

  • KeluargaPelaku bullying sering kali berasal dari keluarga yang tidak harmonis dengan orang tua yang menghukum anak-anak mereka secara berlebihan atau dari lingkungan yang tegang, tidak ramah, dan agresif. Anak-anak yang sering melihat pertengkaran orang tua mereka cenderung meniru perilaku buruknya terhadap teman-temanSekolahKeberadaan bullying sering kali diabaikan oleh sekolah. Akibatnya, anak-anak yang melakukan bullying akan merasa bahwa Tindakan mereka dibenarkan. Bullying bisa berkembang dengan cepat di lingkungan dimana sekolah sering memberikan umpan balik yang tidak mendidik kepada peserta didik mereka, seperti dalam bentuk hukuman yang tidak mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama anggota sekolah
  • Faktor kelompok sebaya. Anak-anak terkadang terdorong untuk melakukan bullying saat mereka berinteraksi dengan teman sebaya baik di rumah atau di sekolah. Hal ini mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa mereka dapat menjadi bagian dari kelompok tertentu meskipun dalam melakukan Tindakan tersebut mereka merasa tidak nyaman 
  • Kondisi Lingkungan Sosial. Perilaku bullying juga dapat disebabkan oleh faktor kontekstual sosial salah satu penyebab Tindakan bullying adalah kemiskinan. Orang yang berada dalam kemiskinan akan melakukan apa saja dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga tidak mengherankan jika pemerasan di kalangan pelajar sering terjadi di lingkungan Pendidikan
  • Media Sosial Faktor terakhir yang menyebabkan adanya perilaku bullying adalah perkembangan media sosial di dunia saat ini. Media sosial, yang dapat menampilkan apa saja dapat menjadi sebuah tontonan bagi anak-anak. Apa yang mereka lihat di media sosial dapat menarik perhatian mereka. Mungkin saja mereka terpancing dan ingin menyakiti teman-teman mereka bahkan Ketika mereka menyaksikan kekerasan terhadap mereka di media sosial

Persepsi Guru Tentang Bullying

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti, guru memiliki persepsi atau sudut pandang yang baik mengenai bullying yang dimana guru memiliki pemahaman yang baik dan tingkat pendidikan rata-rata jenjang yang tinggi sehingga persepsi mereka atau sudut pandang mereka baik terhadap perilaku bullying yang terjadi dilingkungan sekolah dan guru bekerja sama dengan guru lain untuk mengatasi bullying dan mereka selalu memberikan edukasi kepada peserta didik di sekolah untuk mencegah terjadinya perilaku bullying.

Peran Guru dalam Menanggulangi Bullying

Guru merupakan seseorang yang berjasa dalam dunia Pendidikan. Karena guru satu-satunya individu yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mendidik peserta didik baik secara individual maupun klasikal, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru adalah figur utama dalam Pendidikan dan bertanggung jawab penuh atas Pendidikan mereka. Selain itu guru adalah orang terpenting kedua setelah orang tua dalam hal mengajar, melatih dan membimbing siswa dalam lingkungan Pendidikan formal. sehingga apapun yang berkaitan dengan peserta didik di sekolah merupakan tanggung jawab guru sebagai seorang pendidik. Selain bertugas untuk memberikan pengetahuan, guru harus mampu menstimulasi siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di sekolah, terutama peran dalam menyelesaikan masalah siswa yang muncul di lingkungan sekolah, terutama perilaku yang tidak diinginkan yang berdampak pada sekolah. Selain bertanggung jawab atas prestasi akademik siswa, guru di sekolah juga bertanggung jawab untuk membentuk tingkah laku dan kepribadian peserta didiknya

Berdasarkan pengumpulan data melalui wawancara melalui wali kelas maka dapat  diperoleh informasi bahwa guru di SDN Lopang Domba telah mengupayakan prilaku bullying dengan memberikan nasihat, arahan, dan pembinaan kepda peserta didik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi. Hal ini bertujuan agar peserta didik merasa termotivasi, lebih percaya diri, dan fokus pada pembelajaran, sehingga mereka terhindar dari Tindakan yang bisa merugikan orang lain

Kendala Yang Dialami Dalam Menaggulangi Bullying

Dari hasil kegiatan wawancara yang telah dilakukan mengenai kendala yang dialami oleh guru dalam menanggulangi perilaku bullying itu tidak ada guru yang mendampingi secara khusus karena semuanya dilibatkan kepada guru kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun