[caption caption="by selsa"][/caption]
tentang sebuah perjalanan
dirimu dan diriku melangkah
di loronglorong kehidupan
pada sisi yang berbeda
saling memandang
saling menyapa
namun tak mampu menautkan tangan
Â
tentang satu takdir
tatkala kau tawarkan sebuah altar
buket bunga di tanganku
cincin permata di tanganmuÂ
saat langkah tersisa sedepa
badai lenyapkan semua impianÂ
limbungkan ragaÂ
membunuh jiwa
terkapar
Â
tentang  pertemuan kedua
kucoba mengejaÂ
memunguti serpihanserpihan sesal
lalu aku sematkan pada satusatunya bingkai yang tersisa di bilik kalbu
berharap kita berdua mampu membaca  kembali
menuliskan catatan yang belum sempat kita goreskan dahulu
tanpa air mata
tanpa penyesalan
sebab kisah yang terpenggal itu telah kembali
menyatukan pelukanmu dan pelukanku
pada sebuah getar asmara tanpa batas
semoga
selamanya
Â
***
Â
puri, 29 2 16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H