Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kereta Senja di Jadwal Kepulanganku

8 November 2014   22:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:18 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tatkala waktu kepulanganku tiba

termenung

menunggu di peron besi, sendiri

senja makin menguap

namun kereta belumlah nampak lokonya

semakin aku terbawa kelam

yang melambat menutupi jingga di ufuk barat

tiba sebuah kereta tanpa suara

aku longokkan kepala

membaca daftar penumpang di sisi pintu gerbong

satu-satunya gerbong yang ada

tak kutemukan namaku di sana

kereta berangkat kembali

tinggalkan aku yang tercenung sepi

malam sudah jatuh di ambang semesta

satu kereta mendekat sudah

kondektur gagah dan tampan turun

sekilas melihat ke arahku lalu melambai

aku mendekat dalam harap dan cemas yang entah

"benarkah saat ini kepulanganku?"

kondektur bertanya namaku

aku jawab saja dengan lantang dan jelas

matanya mengerinyit

"anda bukan penumpang kereta ini, nyonya"

aku meragu

"lalu kirakira kapan  kau akan bawaku pulang?"

kondektur tampan tersenyum, manis

"mungkin setelah ingin terbesarmu terwujud, kami akan membawamu ke rumah kekalmu"

kondektur meloncat masuk ke gerbong

kereta melaju secepat kilat

tinggalkanku dalam harap dan cemas yang entah

aku harus kembali

pada rumah persinggahan

tempatku menanti takdir

otakku kuperas

"apa ingin terbesarku selain menjumpai Mu Tuhan?"

kembali, aku harus bersabar

menanti jadwal kepulanganku

****

*puri, 8 11 14*

ilustrasi gambar : Suri Nathalia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun