satu-satunya gerbong yang ada
tak kutemukan namaku di sana
kereta berangkat kembali
tinggalkan aku yang tercenung sepi
malam sudah jatuh di ambang semesta
satu kereta mendekat sudah
kondektur gagah dan tampan turun
sekilas melihat ke arahku lalu melambai
aku mendekat dalam harap dan cemas yang entah
"benarkah saat ini kepulanganku?"
kondektur bertanya namaku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!