Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Menikah Idealis atau Menikah Realistis

7 Agustus 2024   15:30 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:54 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini lebih dominan dirasakan oleh kaum pria karena tuntutan norma sosial bahwa tugas kepala keluarga adalah menafkahi istri. 

Ketiga, mempersiapkan segala sesuatu sejak awal berdampak pada rendahnya kompromi pada pasangan. 

Maksud dari rendahnya kompromi bukan berarti tidak ada sama sekali. Melainkan kompromi yang lebih sedikit, cenderung kurang sabar menghadapi kesalahan yang dilakukan oleh pasangan. 

Saya pikir pemikiran ini dipengaruhi karena generasi muda mengenal konsep toxic relationship, sehingga lebih memilih untuk "lebih baik tidak menikah cepat daripada tidak bahagia dalam pernikahan". 

Keempat, prinsip patriarki vs feminisme. 

Pemikiran yang tidak terkendali tentang dua prinsip tersebut beresiko menuntun pada ekspektasi yang tidak realistis terhadap pasangan. Pada akhirnya berdampak pada ketidakpuasan dalam pernikahan. 

Kelima, menikmati waktu bebas selama masih single. 

Pencapaian karier dan sukses hidup mandiri membuat sebagai besar generasi muda tidak memprioritaskan pernikahan sebagai hal utama. Walaupun begitu, hal ini tergantung pada preferensi masing-masing. 

Akhir kata, saya yakin bahwa semua orang memiliki versi menikah ideal yang berbeda antara satu dengan yang lain. Namun, sikap realistis juga dibutuhkan supaya mampu mengantisipasi berbagai hal tidak terduga jika menikah nanti. 

Tidak masalah Anda adalah orang yang idealis atau realistis karena pernikahan mengharuskan pasangan untuk saling berkompromi mengikuti perubahan yang terus terjadi. Oleh karena itu, mengambil waktu sebanyak mungkin mempersiapkan diri dalam segala aspek bagi pasangan bukanlah hal yang egois dan anda tidak perlu merasa bersalah untuk itu. 

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun