“Baik. Dua jam lagi kembali kesini. Saya akan mencari solusi terlebih dahulu”, jawab Pemimpin Elegast.
Kemudian ia mengumpulkan para petinggi ilmuwan untuk mendiskusikan masalah ini. “Seperti yang kalian tahu rencana negara kita tahun ini akan bergabung dalam perdagangan tenaga nuklir. Komandan Militer Álváró baru saja menginformasikan pasokan bahan utama sudah menipis. Silahkan berikan solusi atas masalah ini”.
Saat diskusi berlangsung, tiba-tiba Alruna masuk ke dalam ruangan dan memotong pembicaraan. “Maaf mengganggu waktunya. Ada hal penting yang harus saya sampaikan”. Kemudian ia menampilkan hologram surel misterius yang baru saja diterima oleh sistem. Begini isi surelnya:
“Atas nama Pemerintah Negara Barat, kami mendeklarasikan koalisi militer dengan Desa Tersembunyi untuk melakukan pemberontakan terhadap Pemerintah Timur. Pemerintah Barat tidak segan untuk mengumumkan keberadaan kalian kepada dunia apabila tawaran kami ditolak. Tertanda, Pemimpin Negara Barat”.
“Sialan. Bagaimana bisa mereka mengetahui kondisi kami yang sedang terdesak?”, kata salah satu petinggi ilmuwan diikuti dengan kegaduhan peserta rapat lainnya yang mengeluhkan hal yang sama. Pemimpin Elegast kemudian menginstruksikan para petinggi untuk tenang dan fokus memikirkan solusi atas masalah nuklir.
“Alruna, segera panggil Álváró dan pengawas gerbang”, perintahnya.
Setelah mereka datang, Pemimpin menggali informasi mengenai keanehan dari penduduk kota dan kemungkinan adanya penyusup. Dengan tegas, Pemimpin Elegast diyakinkan oleh Álváró dan pengawas gerbang bahwa tidak ada penyusup serta sistem tidak mendeteksi keanehan apapun. Saat ini, hal yang paling mungkin terjadi adalah pemerintah barat mengawasi dari jauh disekitar wilayah perbatasan dan tidak sengaja mendapatkan informasi dari para penjelajah yang bertugas.
"Ternyata selama ini mereka mengawasi keberadaan kita. Álváró, untuk sementara waktu tidak boleh seorang pun keluar gerbang. Hingga masalah ini berhasil diatasi. Penduduk tidak perlu tahu krisis ini".
Setelah itu, Pemimpin memerintahkan Alruna untuk mengirimkan balasan surel melalui video yang menegaskan bahwa Pemimpin Elegast menyetujui perjanjian kerjasama tersebut dengan dua permintaan yaitu:
“Pertama, Pemerintah Barat wajib berbagai hasil alam dengan Negara tersembunyi. Kedua, menyerahkan seluruh penduduknya untuk menjadi subjek penelitian tanpa terkecuali. Jika dua permintaan ini ditolak, maka Negara Tersembunyi akan menggulingkan Pemerintahan Barat dengan berkoalisi militer sukarela bersama Pemerintah Timur”.
Dua hari setelah surel dikirimkan, pemimpin kedua negara pun bertemu untuk mengatur kerjasama. Pemimpin Elegast didampingi oleh komandan Álváró menggunakan jubah panjang dan topeng hitam yang lengkap menutupi wajah. Negosiasi berlangsung selama kurang lebih satu jam dan diakhiri dengan penandatanganan kerja sama koalisi antar negara.