Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Roman Artikel Utama

Cerpen: Melukis Panorama

25 Agustus 2023   00:27 Diperbarui: 26 Agustus 2023   21:52 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemandangan dari pandopo tersebut bisa melihat kota secara menyeluruh dan dikelilingi oleh banyak pepohonan pinus yang rindang. Selain itu, tidak jauh dari pandopo ada sebuah pemukiman kecil. 

Kaluna sudah berkenalan dengan beberapa masyarakat disana karena ia sering mampir di warung mereka setiap istirahat saat solo trip. Sekedar ngobrol dan berbagi cerita dengan mereka adalah bagian favorit dari kisah solo tripnya. 

Melihat Kaluna yang luwes ngobrol dengan ibu warung, Arsa mendapatkan kesan yang lain tentang temannya itu. Ini adalah sisi lain Kaluna yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Bahkan di sekolah, Kaluna tidak seaktif ini untuk ngobrol lama dengan orang lain. 

"Gimana, kamu suka sama pemandangannya? Kalo anak kota tuh, suka trip seperti ini juga ga sih?", tanya Kaluna. 

"Ya, kalau geng motor gue dulu biasanya cuman buat pamer motornya doang. Ga pernah kayak gini. Mungkin ada geng motor lain, tapi dari pengalaman pribadi gue sih ga pernah ada trip kayak gini. Cuman sama lo doang nih pengalaman trip pertama gue", balasnya sambil tersenyum. 

"Aku tuh suka solo trip soalnya efektif untuk menenangkan pikiran. Jadi, aku berharap kamu juga bisa merasakan apa yang aku rasakan. Aku ga bisa bantu banyak dengan masalah kamu kemarin. Aku sangat berterima kasih kamu mau percaya sama aku. Hmmm... by the way setelah ini aku mau ajak kamu ke spot favorit aku. Tempat yang biasanya aku datengin kalau lagi capek banget sama hidup."

Setelah satu jam beristirahat, Kaluna dan Arsa pamit untuk melanjutkan perjalanan. Matahari tambah terik, tapi tidak menyulutkan semangat mereka berdua. 

Kurang lebih 45 menit dari tempat istirahat, akhirnya mereka tiba di spot favorit Kaluna. Sebuah tempat di puncak yang sedikit jauh dari jalan utama sekitar 1km. Setelah itu, ditempuh dengan jalan kaki kurang lebih 100m dan mereka tiba di air terjun tersembunyi. 

"Belum banyak orang yang tau tempatnya. Sudah 3 bulan aku tau tempat ini. Makanya aku sering kemari, sebelum lokasinya jadi viral dan ramai", katanya menjelaskan. 

"Ga nyangka gue, ternyata Kaluna yang di sekolah sangat berbeda dengan Kaluna yang gue liat sekarang. Karena sudah ada disini, pas banget gue bawa ini", Arsa mengeluarkan buku sketsa dari dalam tasnya dan mulai melukis panorama disitu. 

Ada anak-anak kecil yang sedang berenang dan lompat dari atas tebing, Kaluna yang memotret mereka, suara air, burung, dan serangga kecil menambah kesan menyatu dengan alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun