Pertengkaran yang dilakukan di hadapan anak
Pengancaman hingga anak ketakutan
Berkata-kata kasar terhadap pasangan ataupun anak,
Memojokkan anak dalam suatu permasalahan,
Mengeksploitasi anak
Tindakan kekerasan emosional biasa sering terjadi, namun jarang disadari oleh pelaku maupun sang korban. Seringkali orang tua tidak sadar bahwa tindakan yang dilakukannya akan memberikan berdampak negatif pada masa depan sang anak (Sugijokanto, 2014).Â
Mereka menganggap bahwa tindakan itu adalah hal yang biasa dan malah patut dilakukan. Hal ini bisa terjadi karena mereka menganggapnya sebagai pembelajaran agar anak dapat mengerti tentang suatu hal.Â
Padahal itu merupakan hal yang sangat tidak patut dicontoh dan juga dilarang. Karena dampak yang dirasakan individu dari tindakan emotional abuse itu, dapat berlangsung disaat itu juga ataupun akan baru terlihat di masa depan.
Dampak - Dampak Negatif dari Tindakan Emotional Abuse
Kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain
Orang yang mengalami emotional abuse, seringkali ketakutan ketika berada di situasi dimana dirinya harus bersosialisasi. Hal ini disebabkan karena dirinya kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Maka tak jarang mereka akan lebih memilih untuk menghindari keramaian. Faktanya, rasa takut dan perilaku menghindar ini merupakan salah satu pertanda anxiety disorder.Â
Oleh karena itu, anak yang pernah mengalami emotional abuse sering dikaitkan dengan social anxiety disorder. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Gibb et al., (2007), dimana ia menemukan fakta bahwa bila dibandingkan dengan pelecehan fisik atau pelecehan seksual di masa kanak-kanak, anxiety disorder yang dirasakan pasiennya sangat dipengaruhi emotional abuse.Â
Mengalami trust issue, sehingga sulit membangun hubungan dengan orang lain